Toyota Nilai Kenaikan PPN dan Opsen pada 2025 Beratkan Industri Otomotif, Ini Dampaknya

1 month ago 19

SURABAYA, iNews.id - Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan pemberlakuan opsen pajak daerah pada 2025 akan berdampak pada industri otomotif. Terutama, pada kenaikan harga kendaraan.

Ini mendapat berbagai respons dari produsen otomotif di Indonesia. Salah satunya Toyota sebagai market leader otomotif di Tanah Air.

Viral Mobil Avanza Parkir di Depan Ruko Kosong, Ban Hilang Semua Diganti Bata Hebel

Baca Juga

Viral Mobil Avanza Parkir di Depan Ruko Kosong, Ban Hilang Semua Diganti Bata Hebel

"Market tahun depan cukup Challanging. Bukan pesimistis tapi faktanya begitu. Kita sedang mengantispasi beberapa hal, pajak PPN, kemudian pajak daerah opsen. Dulunya kita pikir tidak menaikkan nilai hanya memindahkan porsi dari pemerintah provinsi ke pemerintah kota dan kabupaten. Ternyata ada beberapa pengembangan sehingga terjadi kenaikan-kenaikan, seperti PPN 1 persen dan opsen," ujar Direktur Marketing PT (TAM) Anton Jimmy Suwandi di sela-sela kegiatan Journalist Test Drive Hilux Rangga, Surabaya, Kamis (12/12/2024).

Toyota melihat situasi ekonomi saat ini belum tepat sehingga kenaikan pajak saat ini bukan waktu yang tepat. 

Pemberontak Temukan Harta Karun Koleksi Mobil Mewah Assad di Istana, Ada Ferrari Langka Seharga Rp60 Miliar

Baca Juga

Pemberontak Temukan Harta Karun Koleksi Mobil Mewah Assad di Istana, Ada Ferrari Langka Seharga Rp60 Miliar

"Itu sebabnya kenapa kita banyak bicara di Gaikindo, dan juga dengan pemerintah pusat dan daerah. Kondisi ekonomi saat ini bukan waktu yang tepat untuk meningkatkan pajak ini," katanya.

"Sejak awal bulan ini kita melihat pemerintah pusat dan daerah sedang mendiskusikan bagaimana pajak dan opsen tidak menimbulkan dapak terlalu besar. Mereka tengah menggodok sehingga tidak memberatkan," ujar Anton.

Hyundai Kembali Luncurkan Mobil Listrik Sangar, Kona Electric N Line Dibanderol Rp608 Jutaan

Baca Juga

Hyundai Kembali Luncurkan Mobil Listrik Sangar, Kona Electric N Line Dibanderol Rp608 Jutaan

Dia menyebutkan, setiap daerah berbeda-beda apakah ada inisiatif atau pengurangan pajak dan lain-lain. Diharapkan ini menjadi bahan evaluasi untuk melindungi industri otomotif.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |