Tripoli Mencekam! Baku Tembak Kelompok Milisi Bersenjata Pecah

7 hours ago 2

TRIPOLI, iNews.id - Libya dalam kondisi mencekam menyusul baku tembak di berbagai lokasi Ibu Kota Tripoli sejak Senin (12/5/2025) malam. Dua kelompok bersenjata saling tembak di beberapa distrik setelah terbunuhnya pemimpin milisi.

Pihak berwenang memberlakukan lockdown di seluruh Tripoli untuk meredakan ketegangan, namun bentrokan bersenjata justru meluas.

Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

Baca Juga

Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

Warga melaporkan suara tembakan dan ledakan hebat di beberapa lingkungan sekitar sekitar pukul 21.00 waktu setempat.

Bentrokan bermula dari terbunuhnya pemimpin milisi Abdel Ghani Al Kikli alias Gheniwa. Dia merupakan kepala milisi paling kuat di Tripoli, Stability Support Authority.

Al Kikli merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di Tripoli yang baru-baru ini berselisih dengan beberapa kelompok lainnya, termasuk faksi di wilayah Misrata.

Media sosial Libya dibanjiri video dan foto yang memperlihatkan tembakan, kepulan asap hitam, serta orang-orang bersenjata di jalan-jalan serta konvoi memasuki kota.

Suara tembakan dari senjata berkaliber sedang terdengar di beberapa lingkungan, termasuk di lokasi markas milisi Stability Support Authority.

Dikutip dari Al Jazeera, sedikitnya enam orang luka. Identitas mereka belum diketahui, termasuk apakah personel pasukan keamanan atau warga sipil.

Misi Dukungan PBB di Libya UNSMIL khawatir dengan perkembangan situasi keamanan di Tripoli. Apalagi bentrokan sudah menggunakan persenjataan berat di daerah-daerah berpenduduk sipil yang padat.

"Menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan pertempuran dan memulihkan ketenangan serta mengingatkan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk melindungi warga sipil," bunyi pernyataan UNSMIL.

Bentrokan antara kelompok bersenjata di Tripoli membuat jengkel warga sipil. Mereka menumpahkan kemarahan karena selalu menjadi korban.

“Orang-orang marah karena setiap kali kelompok bersenjata bentrok, warga sipil terjebak dalam baku tembak,” demikian laporan Al Jazeera.

Kementerian Pendidikan Libya mengumumkan penghentian aktivitas sekolah pada Selasa.

Sementara itu Kementerian Dalam Negeri mendesak warga untuk tetap berada di rumah dengan alasan memburuknya situasi keamanan.

Editor: Anton Suhartono

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |