WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mendesak Universitas Harvard untuk menyerahkan data mahasiswa asingnya. Trump mempertanyakan keputusan Harvard menerima mahasiswa internasional dari negara yang tidak bersahabatan dengan AS.
Perseturuan Universitas Harvard dengan Trump bermula dari penolakan kampus untuk memenuhi permintaan pemerintah, di antaranya menolak larangan terkait program kebaragaman yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai pemerintahan konservatif pemerintah. Kampus juga melindungi mahasiswanya yang melakukan demonstrasi pro-Palestina. Sebagai dampaknya pemerintahan Trump menuduh kampus dan demonstran sebagai antisemit.

Baca Juga
Serangan Udara Terbesar Rusia dengan 367 Drone ke Ukraina Tewaskan 12 Orang
"Mengapa Harvard tidak menyampaikan hampir 31 persen mahasiswanya berasal dari negara asing, tapi negara-negara tersebut, beberapa di antaranya sama sekali tidak bersahabat dengan Amerika Serikat," kata Trump, dalam pernyataan di media sosial Truth Social, seperti dikutip dari Sputnik, Senin (26/5/2025).
Trump juga mempertanyakan apakah Harvard memperhatikan mahasiswa-mahasiswa asingnya serta tidak melaporkannya kepada pemerintah.

Baca Juga
Hakim Batalkan Keputusan Pemerintahan Trump Larangan Harvard Terima Mahasiswa Asing
"Tidak seorang pun memberi tahu kita soal itu! Kita ingin tahu siapa saja mahasiswa asing tersebut, permintaan yang wajar karena kami telah memberikan miliaran dolar kepada Harvard, tapi Harvard tidak mau memberikannya," ujarnya lagi.