JENEWA, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh China melanggar perjanjian perdagangan yang diumumkan pada awal bulan ini. Pernyataan Trump ini jelas akan menjerumuskan hubungan kedua negara ke level yang lebih rendah lagi.
Ketegangan hubungan AS dan China memasuki babak baru setelah Menlu Marco Rubio mengumumkan akan mencabut visa pelajar mahasiswa China serta memperketat pengajuan visa baru.

Baca Juga
Profil Xi Mingze: Jejak Senyap Putri Tunggal Presiden China dari Harvard hingga Balik Tembok Kekuasaan
Pernyataan terbaru Trump tersebut juga mungkin akan menjerumuskan ekonomi dunia kembali ke dalam ketidakpastian setelah sempat mencair usai kesepakatan di Jenewa, Swiss. AS dan China bulan ini sepakat melakukan "gencatan senjata" perang tarif dengan memangkas besarannya secara signifikan.
Trump, dalam posting-an di media sosial Truth Social, mengungkapkan kembali keyakinannya bahwa ekonomi China berada dalam bahaya yang serius akibat tarif yang diberlakukan AS.

Baca Juga
Perang Tarif AS-China, Ketum Kadin: Investasi Saat Ini Butuh Kerja Keras
"Dua pekan lalu China berada dalam bahaya ekonomi yang serius! Tarif sangat tinggi yang saya tetapkan membuat China hampir tidak mungkin untuk berdagang di pasar Amerika Serikat yang sejauh ini merupakan nomor 1 di Dunia," kata Trump, seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (31/5/2025).
Trump mengklaim banyak pabrik di China gulung tikar bahkan menyebabkan kerusuhan sipil. Oleh karena itu Trump segera menyepakati perjanjian dagang guna menyelamatkan China.

Baca Juga
Perang Tarif, Pesawat Boeing Pesanan Maskapai China Putar Balik ke AS Setelah Terbang 8.000 Km
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow