JAKARTA, iNews.id - Kualitas udara beberapa wilayah di Jabodetabek dilaporkan sangat buruk bahkan masuk dalam level beracun. Ini tentu berbahaya bagi kesehatan.
Aplikasi Nafas Indonesia merilis data per 25 Mei 2025 bahwa kualitas udara beberapa wilayah di Jabodetabek adalah PM2.5 >250 µg/m³. Artinya, udara memburuk sampai level beracun.

Baca Juga
Grand Final Miss World Digelar 31 Mei, Berikut Formatnya
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa ambang batas aman udara itu adalah 15 µg/m³ untuk rata-rata harian. Sedangkan, data Jabodetabek jauh di atas ambang batas aman.
Masyarakat perlu waspada dengan kondisi ini, beberapa penyakit bisa terjadi akibat dari efek samping polusi udara yang ekstrem. Ada efek jangka pendek dan panjang akibat polusi udara ekstrem seperti yang terjadi di Jabodetabek.

Baca Juga
Polusi di Jalan Tinggi, Kenali Fungsi Filter Udara pada Kendaraan
Efek Buruk Polusi Udara bagi Kesehatan
Polusi udara berdampak nyata bagi kesehatan. WHO menerangkan, jika seseorang terpapar polusi, mereka berisiko mengalami penyakit pernapasan akut (ISPA), kanker paru-paru, stroke, hingga penyakit jantung.
Secara lebih detail, berikut beberapa dampak buruk jangka pendek dan panjang paparan polusi dari laman Healthline:

Baca Juga
BMKG Ingatkan Polusi Jakarta Tinggi pada Malam dan Pagi Hari
Efek Jangka Pendek
- Iritasi saluran pernapasan: menyebabkan batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

Baca Juga
Waspada Paparan Polusi Udara, Ini 5 Cara Ampuh Atasi Flu dan Batuk
- Sesak napas dan asma kambuh: terutama pada penderita asma atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).
- Sakit kepala, kelelahan, dan penurunan konsentrasi.
- Iritasi mata dan kulit.