SOCHI, iNews.id - Pemerintah Takhta Suci Vatikan menyampaikan keinginan untuk berperan dalam pembicaraan damai konfilik Rusia dan Ukraina. Hal itu disampaikan Paus Leo XIV melalui Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin pekan lalu.
Menurut Parolin, Paus Leo menawarkan negaranya sebagai platform negosiasi. Paus menyarankan agar Vatikan menjadi tuan rumah perundingan tingkat tinggi antara Ukraina dan Rusia, menyusul kegagalan pertemuan di Istanbul karena tak dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, padahal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky datang.

Baca Juga
Sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah yang Saling Bermusuhan, Kebanyakan Menyangkut Israel
"Jika perlu, menyediakan Vatikan, Takhta Suci, sebagai tempat pertemuan langsung antara kedua belah pihak," ujar Parolin.
Perundingan damai di Istanbul gagal mewujudkan gencatan senjata. Putin menolak usulan Zelensky untuk bertemu langsung di Istanbul. Setelah itu Trump mengatakan setiap perundingan tidak akan membuahkan hasil kecuali dia dan Putin bertemu.

Baca Juga
Profil Vladimir Medinsky, Orang Kepercayaan Putin Pimpin Negosiasi Damai dengan Ukraina
Komentar Kremlin
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan sudah mengetahui tawaran dari Paus Leo, namun tawaran tersebut tidak dibahas dalam percakapan telepon antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Putin.

Baca Juga
Putin Tolak Bertemu Zelensky, Bagaimana Nasib Perundingan Damai Rusia-Ukraina?
Rusia belum mengambil sikap mengenai apakah menerima atau menolak tawaran Paus tersebut. Peskov menambahkan semua orang tahu mengenai inisiatif Paus Leo karena disampaikan langsung dari pemerintah Vatikan.
Moskow menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang ingin menjembatani konflik Rusia dengan Ukraina.
"Tentu saja, Rusia berterima kasih kepada semua pihak yang siap memberikan kontribusinya," kata Peskov.