WASHINGTON, iNews.id - Miliarder Elon Musk dilaporkan berengkar dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio saat rapat kabinet. Namun Presiden Donald Trump menepis laporan tersebut.
Surat kabar The New York Times, mengutip beberapa sumber pejabat, melaporkan pertengkaran itu terjadi setelah Musk mengkritik Rubio karena tidak mau melakukan PHK terhadap pegawai Departemen Luar Negeri (Deplu) AS. Padahal institusi pemerintah federal lainnya, yakni beberapa departemen dan badan nasional, memangkas jumlah pegawai mereka demi efisiensi.

Baca Juga
Elon Musk: Amerika Bakal Bangkrut!
"Tidak ada perselisihan. Saya hadir di sana. Elon sangat akrab dengan Marco, dan mereka berdua menjalankan tugas yang fantastis," kata Trump, seperti dikutip dari Sputnik, sabtu (8/3/2025).
Beberapa media AS melaporkan, Trump mengumpulkan para pejabat pemerintah pada Kamis (6/3/2025) untuk memberikan panduan baru serta mengklarifikasi peran Musk terhadap institusi pemerintah federal.

Baca Juga
Gedung Putih Tepis Anggapan Elon Musk Kendalikan Pemerintah AS
Menurut Trump, Musk hanya punya wewenang untuk memberi nasihat kepada departemen, namun tidak secara sepihak membuat keputusan mengenai nasib para pegawai negeri sipil (PNS) serta dan kebijakan-kebijakannya.
Saat rapat kabinet pertama pemerintahan Trump pada 26 Februari lalu, Musk mengungkap AS akan bangkrut jika Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) tidak memangkas anggaran. DOGE merupakan lembaga baru yang dibentuk Trump untuk mengevaluasi anggaran seluruh institusi pemerintah federal.

Baca Juga
Elon Musk Akan Tutup Lembaga Bantuan Internasional AS USAID
"Jadi, kami (DOGE) sebenarnya adalah pendukung teknis. Ironis, (AS bakal bangkrut) tapi ini sungguhan," Musk, saat itu.