NAIROBI, iNews.id - Presiden Kenya William Ruto dilempar sepatu saat berpidato di tengah demonstrasi di Migori, Minggu (4/5/2025). Ruto menangkis lemparan sepatu itu, namun insiden tersebut tetap dianggap mempermalukannya.
Saat itu massa menggelar demonstrasi memprotes lonjakan harga kebutuhan pokok yang membuat biaya hidup menjadi lebih mahal. Massa juga mendesak Ruto untuk membatalkan kenaikan pajak serta memasukkan politisi oposisi ke dalam kabinet.

Baca Juga
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
Juru bicara pemerintah Isaac Mwaura mengutuk kejadian itu seraya mendesak aparat untuk menangkap pelaku serta orang-orang lain yang terlibat.
"Apa yang akan terjadi jika kita semua memutuskan untuk saling melempar sepatu? Nilai-nilai apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita?" kata Mwaura, dalam pernyataan di media sosial X.

Baca Juga
Tragedi Kebakaran di SD Kenya Tewaskan 17 Murid, Korban Masih Bisa Bertambah
Menteri Dalam Negeri Kipchumba Murkomen mengatakan, polisi telah menangkap tiga orang. Namun tak dijelaskan apa saja keterlibatan mereka.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, sepatu mengenai tangan kiri Ruto yang sedang berpidato di hadapan ribuan demonstran.
Baca Juga
Polisi Kenya Bawa Peti Jenazah Sambil Bubarkan Pengunjuk Rasa
"Kami sudah sampaikan akan menurunkan harga pupuk, betul atau salah?" katanya, saat sepatu melayang sambil ditangkis dengan tangan kiri.
Setelah itu para personel pasukan pengawal kepresidenan langsung mengamankan Ruto, sebagian lainnya mencari pelaku.
Namun Ruto terdengar meminta kepada petugas keamanan untuk membiarkan mereka.
Sejak menjabat presiden pada 2022, Ruto menghadapi serangkan demonstrasi warga Kenya yang memprotes tingginya biaya hidup serta kenaikan pajak.
Insiden itu juga meningkatkan kekhawatiran terhadap keselamatan pejabat publik Kenya. Pekan sebelumnya, seorang anggota parlemen oposisi ditembak mati di Ibu Kota Nairobi oleh kelompok bersenjata tidak dikenal.
Editor: Anton Suhartono