JAKARTA, iNews.id - Ilyas Abdurrahman, seorang bos rental mobil, tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada 2 Januari 2025. Insiden ini tidak hanya merenggut nyawa Ilyas, tetapi juga melukai anggota komunitas rental lainnya, Ramli.
Kasus penembakan bos rental mobil di Cinangka, Banten ini menjadi perhatian serius karena mengungkap sejumlah kegagalan sistem penegakan hukum. Bahkan, pelaku penembakan seorang oknum TNI AL.
Baca Juga
3 Oknum TNI AL Ditetapkan Tersangka Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
Kejadian ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, namun menjadi cerminan dari celah kelemahan dalam prosedur penanganan laporan dan perlindungan masyarakat.
Aparat Polsek Cinangka yang seharusnya tanggap saat kedatangan korban untuk meminta pendampingan mengejar pelaku pengelapan mobil bersenjata api, namun bersikap sebaliknya.
Baca Juga
Anak Bos Rental Mobil Sebut Ayahnya Diminta Polsek Cinangka Kejar Sendiri Pencuri Bersenpi
Seharusnya, kantor polisi menjadi tempat pertama yang dituju oleh warga ketika merasa terancam atau membutuhkan bantuan. Dalam kasus ini, pelapor justru merasa diabaikan dan tidak mendapatkan penanganan yang memadai.
Ketidakprofesionalan oknum aparat dalam menerima laporan menjadi pemicu terjadinya penembakan yang menyebabkan kematian bos rental mobil saat berhadapan dengan pencuri bersenjata api.
Editor: Kurnia Illahi