11 Puisi Menyambut Bulan Ramadhan, Menyayat Hati dan Penuh Makna

3 days ago 4

JAKARTA, iNews.id - Puisi menyambut bulan Ramadhan berikut ini bisa jadi referensi siswa yang ingin mengikuti lomba membaca puisi. Bulan suci Ramadhan merupakan salah satu bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat Muslim.

Sebab, di bulan ini setiap ibadah yang dilakukan akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah.

Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Lengkap Tata Cara dan Keutamaan

Baca Juga

Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Lengkap Tata Cara dan Keutamaan

Berbagai cara bisa dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan, salah satunya adalah lewat puisi menyambut Ramadhan yang menyayat hati dan penuh makna. 

Kumpulan puisi menyambut bulan Ramadhan berikut ini mungkin bisa jadi referensi bagi kamu, Sabtu (15/2/2025). 

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada 1 Maret 2025

Baca Juga

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh pada 1 Maret 2025

Puisi Menyambut Bulan Ramadhan

1. Bayang-bayang Cinta Ramadhan


Oleh: Hidayatullah


Saat nafas ini masih menghembus

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Ayyamul Bidh di Bulan Syaban

Baca Juga

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Ayyamul Bidh di Bulan Syaban

Ku ingat akan kedatanganmu

Aku sapa engkau

Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan

Baca Juga

Niat Puasa Nisfu Syaban dan Qadha Ramadhan

Dengan kelembutan kerinduanku

Padamu


Kini penantian itu kian dekat

Meski engkau tak melihat

Siapa yang menyapamu

Hamba-hamba itu memendam rindu


Rajab kemarin tlah berlalu

Berpesan akan

Perjumpaanmu

Padaku yang kasmaran dengan rindumu


Sya'ban telah memulai

Dalam amal dan latihan

Sambil berharap

Itulah awal persiapanku

Menyambut kehangatanmu


Perjumpaan itu semakin dekat

Namun rasa was-was dan khawatir

Tiap waktu bergelayut dalam

bayang-bayang rindu itu


Ku tak tau

Akankah Dia ridho dengan niat

Hamba-Nya ini

Yang tuk ke sekian kali

Bersimpuh dalam doa


Kini penantian itu terus dibayang-bayangi

Oleh aura bertemu denganmu

Dan kematian yang akan memupus

Di persimpangan jalan


Apapun yang terjadi

Diri ini ikhlas, ridho dan penuh kepasrahan

Semoga Dia tetap menerima niatku

Untuk beramal dan bersua denganmu

Dalam ridho dan kasih-Mu

Oh Ramadhanku...


2. Bila Ramadhan Memanggilmu


Oleh: Biru


Bila ramadhan memanggilmu....

Mengetuk pintu hidupmu

Sambut ia sepenuh rindu

Dekap ia sepenuh cinta

Dan biarkan jemari indahnya

Merengkuhmu dalam istana ampunan Nya


Bila ramadhan memanggilmu...

Sambutlah ia seumpama tamu istimewa

Kenanglah kelopak hari - hari

Yang tlah luruh berguguran

Kenanglah seumpama pertanda

Bagi engkau sang penerus perjalanan

Bersiap menjemput giliran

Bila tak lagi kau jumpai ia

Ramadhan di tahun depan...


Bila ramadhan memanggilmu....

Bersihkan hati dari segala dengki

Sucikan jiwa dari segala prasangka

Bersihkan raga dari segala dosa

Bila ramadhan memanggilmu...

Berlarilah menjemput panggilan Nya....


3. (Ramadhan) Akankah Sampai Waktuku


Oleh: Eka Natassa


Akankah sampai waktuku

Aku menantikan detik demi detik berlalu


Akankah sampai disana waktuku

Bertemu dengan bulan yang kurindu

Menggauli malam dengan taffakur dan tawadhu'

Mengenang kenangan yang tlah terlewatkan,

Waktu yang terbuang,

Kesia-siaan yang pernah dilakukan,

Kesalahan,

Kelupaan,

Kehinaan seorang makhluk yang hanya bisa meminta

Memohon akan petunjuk-Nya,

Menghiba agar diampuni-Nya dosa kita...

Astaghfirullah al adzim...


Dari Allah-lah datangnya titik air mata

Kecintaanku membuncah pada yang kupuja

Kerinduanku meradang pada bulan yang Dia rahmatkan...

Keharuan akan kebesaran-Nya

Dalam melipat gandakan pahala kebaikan kita,

Khusus untuk umat-Nya yang beriman

Subhanallah...

Ramadhan


Akankah sampai aku di waktuku

Bertemu denganmu

Mengharapkan.... limpahan rahmat,

Pintu yang terbuka lebar untuk bertobat,


Aku dan dosaku menunggu

kedatanganmu

Ramadhan...


4. Seribu Bulan di Ramadhan


Oleh: Alya Zhaafirah Husni


Waktu yang kupunya kian berlompatan

Mengusik ketenangan dan denyut nadi

Saat kutatap lembaran bulan


"Oh, sudah tiba lagi"

Terperanjatku dalam perjalanan hidup

Masih tersisa jejak masa lalu


Hidup penuh limpahan dosa

Tangis saja tak mampu menebusnya

"Kau masih jauh dari ampunan"

Hati kecilku menghakimi


Ya Alloh...

Ramadhan-Mu kembali menegurku

"Raih dan Kejarlah Maghfiroh-Nya!"


Ya Alloh...

Kau beri aku ramadhan di negeri asing ini

Namun getar bahagia menanti seribu bulan-Mu

Lekat dalam pengharapanku

Jalan tuk merasai ampunan-Mu


5. Bulan Puasa di Kehidupan Kecilku Kala Itu


Oleh: Awaluddin


Begitulah, seperti hari itu ibu berkata padaku

Dini hari, awal bulan yang pertama

Aku masih lelap dan masih kecil di kehidupan kala itu

"Bangunlah anakku...Bangun untuk latihan pertamamu mencintai Tuhan..."


Demikian ia berkata sembari mengguncang bahuku lembut

Aku terjaga dan menatapnya nanap masih diaduk kantuk

Satu tarikan nafas dan kulihat ia tersenyum sumringah

seperti bidadari Turun ke Bumi menyusuri cakrawala dan hanya tertuju menghampiriku


"Berat nian bagimu saat ini anakku sayang"

"Tapi...kelak kau akan mencintainya dan menunggunya sebagaimana kekasih yang

hilang"

Ia menggandeng lenganku dari pembaringan dan menuntun kepada ketaatan agama


Begitulah Ya Ahad, yaaa Rahman..

Kelak hari itu adalah pagi bening lembab yang terindah di sepanjang musim


Yang Engkau ciptakan dari semesta musim di tengah firdaus

Sebab itulah pagi hari pertama aku belajar mencintai diri-MU duhai yang maha Rahim


Pagi kecilku menanam benih kenikmatan merindu Iman

Aku turut titah-MU agar sehari menahan diri dari gundah hawa nafsu

Meski tubuh kecilku kadang goyah tapi aku kuatkan hingga kini aku mampu


Dan mudah-mudahan kuat kelak kekal hingga nafas sisa sejengkal

Saumku yang pertama

Dan ibuku benar aku menunggu sepanjang tahun hingga kini

berharap bersua serta menunggu dengan debar harap setiap tahun berikutnya

Editor: Komaruddin Bagja

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |