MALANG, iNews.id – Sebanyak 147 pohon di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang akan ditebang untuk mengatasi banjir. Rencana tersebut pun menuai polemik karena penebangan pohon untuk saluran drainase mengantisipasi banjir dinilai justru merugikan dan merusak tata kelola lingkungan.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, sudah menerima laporan rencanya penebangan 147 pohon untuk proyek drainase mencegah banjir.

Baca Juga
Dedi Mulyadi Menangis Lihat Pohon-Pohon di Puncak Bogor Dibabat
"Saya dengan Mas Wawali terkaget - kaget akan ada pemotongan pohon, karena kita baru 10 hari masuk. Saya baru mempelajari setelah kita cek, tadi kita koordinasikan," ucap Wahyu Hidayat, usai peninjauan.
Dari hasil peninjauan, pkata dia, rencana penebangan pohon dan pembuatan saluran drainase itu merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dianggarkan Rp32 miliar dari APBD.

Baca Juga
Bupati Kotabaru Lantik Pj Sekda dan Tanam Pohon Ucapan Selamat
"Terus terang saya mohon maaf kita baru tahu perencanaannya 10 hari yang lalu. Jadi kita hanya tahu akan ada (pembangunan drainase). Ini dari APBD provinsi 32 miliar, tapi rencananya seperti apa saya baru cek hari ini," ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk menjaga dan tidak menebangi pohon sebanyak rencana itu. Caranya kini pihaknya masih mempelajari perencanaan dan perubahan tata ruang pembangunan saluran drainase, yang nantinya dikoordinasikan dengan Pemprov Jawa Timur.
"Insyaallah sebagian besar pohon aman. Nanti kita koordinasi ke provinsi dengan Mas Wawali. Saya juga baru tahu pohon-pohonnya tadi. Jadi saya pastikan tidak sebanyak itu pohon dipotong," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki