JAKARTA, iNews.id - Khutbah Idul Fitri 2025 menyentuh hati berikut ini dapat jadi salah satu tema yang disampaikan setelah sholat Idul Fitri nanti. Menyampaikan khutbah setelah Idul Fitri dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keimanan.
Diharapkan umat Muslim mampu menjadi pribadi yang baik pasca Ramadhan.

Baca Juga
Teks Khutbah Jumat 10 Hari Terakhir Ramadhan: Berburu Kemuliaan Lailatul Qadar
Melansir berbagai sumber, Rabu (26/3/2025), berikut contoh khutbah Idul Fitri 2025 menyentuh hati yang dapat jadi referensi.
Khutbah Idul Fitri 2025 Menyentuh Hati
1. Khutbah Idul Fitri tentang Berbakti kepada Orang Tua
Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah, pada hari yang penuh kemenangan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk menyempurnakan ibadah Ramadan dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.
Baca Juga
Khutbah Jumat Pekan ke 3 Ramadhan 20 Maret 2025: Keutamaan 10 Hari Terakhir
Semoga amal ibadah kita selama bulan puasa diterima oleh Allah dan menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Hari ini adalah momentum bagi kita untuk kembali kepada fitrah, membersihkan hati, dan memperbaiki hubungan, terutama dengan kedua orang tua kita. Salah satu kewajiban terbesar seorang muslim setelah beribadah kepada Allah adalah berbakti kepada orang tua.
Baca Juga
Khutbah Jumat Pekan ke 2 Ramadhan 14 Maret 2025 tentang Nuzulul Quran dan Hikmahnya
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)...” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Baca Juga
Khutbah Jumat Awal Ramadhan Singkat Terbaik: Berburu Rahmat, Ampunan dan Surga
Jemaah yang dimuliakan Allah, berbakti kepada orang tua adalah salah satu tanda keimanan dan ketaatan kita kepada Allah. Seorang anak wajib menghormati, mencintai, dan merawat kedua orang tuanya, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah mereka wafat.
Ada banyak cara bagi kita untuk berbakti kepada orang tua. Kita harus berbuat baik dan lembut kepada orang tua. Ucapkan kata-kata yang sopan, tidak kasar, menunjukkan rasa hormat, dan sebisa mungkin selalu menyenangkan untuk didengar.
Sebagai anak, kita juga wajib mematuhi orang tua selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Bila sudah dewasa, kita bantu untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa diminta, misalnya membantu secara finansial.
Masih banyak cara lain untuk berbakti, mulai dari menjaga nama baik orang tua, membantu pekerjaan orang tua, selalu mendoakan mereka, hingga bersedekah atas nama orang tua.
Jemaah yang berbahagia, mari kita ingat-ingat kembali sabda Rasulullah SAW:
"Rida Allah SWT tergantung kepada keridaan orang tua, dan murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua.” (HR. At-Tirmidzi).
Hadis ini mengingatkan bahwa jika kita ingin hidup penuh berkah dan mendapatkan rida Allah, maka kita harus berusaha sebaik mungkin untuk berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada orang tua adalah kunci yang dapat membuka pintu berkah, bahkan pintu surga.
Perlu dipahami pula bahwa berbakti kepada orang tua bukan hanya ketika mereka masih sehat dan kuat, tetapi juga ketika mereka telah lanjut usia, sakit, atau dalam kondisi lemah.
Saat mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang, hendaknya kita tidak merasa terbebani. Justru inilah kesempatan terbaik untuk mendapatkan pahala besar dari Allah.
Banyak kisah para sahabat yang menunjukkan betapa mereka sangat memuliakan orang tua. Salah satunya adalah kisah Uwais Al-Qarni, seorang pemuda yang doanya selalu dikabulkan Allah karena baktinya kepada sang ibu.
Selain berbakti kepada orang tua saat mereka masih hidup, kita juga diperintahkan untuk tetap berbuat baik kepada mereka setelah wafat. Salah satu caranya adalah dengan mendoakan mereka, bersedekah atas nama mereka, dan menjaga silaturahmi dengan kerabat mereka.
Maka, jangan sampai kita melupakan jasa dan pengorbanan orang tua kita. Selalu panjatkan doa untuk mereka karena doa anak yang saleh akan terus menjadi amal berharga bagi mereka yang sudah tiada.
Jamaah yang berbahagia, pada hari yang suci ini, marilah kita introspeksi diri. Sudahkah kita berbakti kepada orang tua dengan sepenuh hati? Jika selama ini kita pernah menyakiti hati mereka, mari kita meminta maaf dan berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik lagi.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu berbakti kepada orang tua dan mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
2. Teks Khutbah Idul Fitri Singkat: Refleksi Diri sebagai Anak
Jamaah Idul Fitri yang berbahagia, setelah menjalani bulan Ramadan dengan berbagai ibadah dan pengorbanan, hari ini kita merayakan Idul Fitri sebagai momen kemenangan.
Hari ini juga menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan hubungan kita dengan kedua orang tua serta melakukan refleksi diri sebagai seorang anak.
Orang tua adalah anugerah terbesar yang Allah berikan kepada kita. Mereka adalah sebab keberadaan kita di dunia dan telah mengorbankan segalanya untuk membesarkan, mendidik, dan mencintai kita tanpa syarat.
Berbakti kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al Isra’: 23)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua. Perintah untuk berbakti kepada ayah dan ibu bahkan disebutkan setelah perintah untuk menyembah-Nya. Hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan orang tua dalam Islam.
Salah satu cara berbakti kepada orang tua adalah dengan bertutur kata yang baik, tidak boleh membentak, bahkan jangan sampai kita berucap “ah” kepada mereka.
Kita wajib menjaga lisan kita, terutama pada orang tua. Tak peduli semaju apa pun perkembangan zaman, atau seakrab apa pun kita dengan orang tua, jangan sampai mulut ini mengeluarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati ayah dan ibu kita.
Jamaah yang dirahmati Allah, di hari Idul Fitri ini, mari kita merenung sejenak dan bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita benar-benar berbakti kepada kedua orang tua kita?
Sudahkah kita menyenangkan hati mereka dengan sikap dan perbuatan kita? Ataukah selama ini kita sering menyakiti hati mereka dengan perkataan atau tindakan yang tidak menghormati mereka?
Seringkali kita sibuk dengan kehidupan dunia, pekerjaan, dan kesibukan lainnya, sehingga lupa bahwa orang tua semakin tua dan membutuhkan perhatian kita. Jangan sampai kesibukan kita menjadi alasan untuk mengabaikan mereka.
Jika kita seperti itu, maka kita termasuk orang-orang yang merugi sebagaimana hadis Nabi SAW:
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim).
Jamaah yang dirahmati Allah, jika orang tua kita masih hidup, marilah kita manfaatkan waktu yang ada untuk membahagiakan mereka, menyayangi mereka, dan berbakti dengan sepenuh hati.
Jangan menunggu sampai mereka tiada, karena saat itu datang, penyesalan tidak akan ada gunanya. Banyak orang yang baru menyadari betapa berharganya orang tua setelah mereka pergi untuk selama-lamanya.
Namun, jika orang tua kita sudah meninggal dunia, janganlah kita berhenti untuk berbakti kepada mereka. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa anak saleh, sedekah atas nama mereka, dan menjaga silaturahmi dengan keluarga serta sahabat mereka adalah bentuk bakti yang masih bisa dilakukan meskipun orang tua telah tiada.
Di hari yang penuh keberkahan ini, mari introspeksi diri dan merenungkan apakah kita sudah cukup berbakti kepada orang tua. Jadikan Idul Fitri ini sebagai titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semoga Allah memudahkan kita untuk membahagiakan kedua orang tua.