Trump Ancam Bom Iran, Rusia: Dunia Sudah Bosan dengan Ancaman AS

1 week ago 9

MOSKOW, iNews.id - Rusia kembali menegaskan pembelaannya terhadap Iran dari ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebelumnya Trump mengancam akan mengebom Iran jika tak mau menyepakati perundingan nuklir yang baru dengan AS.

Dalam pernyataan selanjutnya, Trump kembali mengancam bahwa Iran dalam bahaya besar jika tak mau melakukan perundingan langsung. Perundingan tingkat tinggi itu akan berlangsung di Oman pada Sabtu pekan ini. Iran menolak perundingan langsung dengan AS, melainkan harus melalui perantara.

5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi

Baca Juga

5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan, dunia mulai lelah dengan ancaman AS kepada Iran yang tak berujung. Serangan terhadap Iran juga tidak akan membawa perdamaian.

"Dunia mulai lelah dengan ancaman tak berujung terhadap Iran. Ada pemahaman yang berkembang, pengeboman tidak akan membuka jalan menuju perdamaian," kata Zakharova, seperti dikutip dari Reuters, Junat (11/4/2025). 

 Tak Ada Alasan Iran Menolak Negosiasi Nuklir Langsung

Baca Juga

Gedung Putih: Tak Ada Alasan Iran Menolak Negosiasi Nuklir Langsung

Dia juga mempertanyakan keputusan AS untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), pada 2018. Saat itu AS di bawah kepemimpinan Trump. 

Sejak itu, AS kembali menjatuhkan sanksi yang memukul perekonomian Iran. Sebagai bentuk protes, Iran keluar dari komitmen JCPOA dengan meningkatkan pengayaan uranium. Keputusan Iran itu dipandang sebagai upaya untuk membuat bom nuklir.

Beda Pernyataan Trump dengan Menlu Iran soal Perundingan Nuklir, Siapa yang Benar?

Baca Juga

Beda Pernyataan Trump dengan Menlu Iran soal Perundingan Nuklir, Siapa yang Benar?

"Iran tidak bisa bertanggung jawab atas konsekuensi tindakan ilegal mereka (AS cs) yang, secara picik dan perkiraan yang salah, merusak perjanjian," kata Zakharova.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |