DEN HAAG, iNews.id - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki Hongaria karena menolak untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berkunjung pada awal April. Hakim ICC akan meminta penjelasan dari Pemerintah Hongaria mengapa tidak menangkap Netanyahu.
ICC pada tahun lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain Netanyahu, ICC juga memburu mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Baca Juga
Militer Israel Akan Duduki Wilayah Gaza, Lebanon, dan Suriah Tanpa Batas Waktu
Dalam surat pengajuan, pengadilan yang bermarkas di Den Haag, Belanda, itu menyatakan telah memulai proses hukum atas ketidakpatuhan Hongaria terhadap aturan ICC. Hongaria ikut meneken Statuta Roma yang menjadi dasar pembentukan ICC meski parlemen belum meratifikasinya.
Namun pada kenyataannya, Hongaria malah memberi sambutan karpet merah kepada Netanyahu.

Baca Juga
Bela Israel, AS Tolak Keputusan ICC Tangkap Netanyahu
Hongaria memiliki waktu hingga 23 Mei untuk menyerahkan bukti pembelaan.
Saat kunjungan Netanyahu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan negaranya akan keluar dari ICC. Dia menuduh ICC tidak fair, namun pengadilan politik.

Baca Juga
ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Uni Eropa: Semua Anggota Wajib Laksanakan Keputusan!
"Kami menandatangani perjanjian internasional, tapi kami tidak pernah melakukan semua langkah yang seharusnya diberlakukan di Hongaria," kata Orban, merujuk bahwa parlemen Hongaria belum mentapkannya sebagai hukum.
Hakim ICC sebelumnya sudah menolak argumen Orban tersebut.