BANDAR LAMPUNG, iNews.id - Keluarga tiga polisi tewas ditembak anggota TNI Kopda Basarsyah saat menggerebek judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan tidak mempercayai hasil rekonstruksi yang dilakukan Denpom II 3 Lampung, Kamis (17/4/2025). Mereka menilai reka ulang yang dilakukan sebagai pembohongan publik karena dianggap banyak tidak sesuai fakta.
Sapril Eka Putra, keponakan almarhum AKP Anumerta Lusiyanto mengaku tidak percaya dengan rekonstruksi penembakan yang dilakukan Kopda Basarsyah. Tidak mungkin penembakan dilakukan berhadapan namun peluru tembus ke samping tubuh almarhum Lusiyanto.

Baca Juga
Penampakan Rekonstruksi Oknum TNI Tembak 3 Polisi di Way Kanan Lampung
"Sangat ambigu, seolah-olah itu dikemas pelaku membela diri, padahal sebenarnya anggota datang sudah jadi target, tidak mungkin dalam kondisi berhadapan memegang senjata tetapi kondisi luka disamping. Jadi dalam rekonstruksi ini banyak pembohongan terhadap publik, bagi kami keluarga dan kuasa hukum kami," ujarnya, Jumat (18/4/2025).
Sementara kakak kandung Aipda anumerta Petrus Apriyanto, Dwi Haryati menegaskan, keterangan yang menyebutkan adiknya melakukan pengejaran merupakan kebohongan.

Baca Juga
Terungkap dalam Rekonstruksi, Aipda Petrus Korban Pertama Ditembak Kopda Basarsyah
"Banyak hal, salah satunya suap itu, saya yakin itu tidak benar. Saya tidak terima dengan ini semua, saya meminta hukuman seadil-adilnya dan seberat-beratnya kalau bisa hukuman mati. Banyak yang nggak sama ya, itu kata mereka adik saya mengejar mereka, padahal faktanya nggak mengejar," katanya.
Selanjutnya, Suryalina Ibu kandung Briptu Anumerta Ghalib mengatakan kebohongan yang terungkap dalam proses rekonstruksi. Menurutnya, almarhum Ghalib sama sekali tidak melepaskan tembakan dalam peristiwa penggerebekan tersebut.

Baca Juga
Rekonstruksi 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Kopda Basar Sudah Bawa Senpi dari Rumah
Editor: Donald Karouw