JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melaporkan sejumlah pihak terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Jokowi memperlihatkan langsung ijazah pendidikan miliknya kepada penyidik Polda Metro.
Total ada 24 bukti yang diserahkan oleh pihak Jokowi kepada polisi.

Baca Juga
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
Berita populer lainnya adalah reaksi Roy Suryo soal Jokowi laporkan kasus ijazah palsu ke polisi.
Berikut rangkuman berita populer, Rabu (30/4/2025):

Baca Juga
Reaksi Roy Suryo soal Jokowi Laporkan Kasus Ijazah Palsu ke Polisi
1. Jokowi Perlihatkan Ijazah SD hingga UGM ke Penyidik Polda Metro
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) memperlihatkan langsung ijazah pendidikan miliknya kepada penyidik Polda Metro. Hal itu dilakukannya saat melaporkan sejumlah pihak terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.
“Jadi tadi Pak Jokowi sudah memperlihatkan secara clear ijazah SD, SMP, SMA, hingga ijazah kuliahnya, UGM,” kata kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, Rabu (30/4/2025).
Dia menegaskan, Jokowi akan bersikap koperatif terkait laporannya. Jokowi juga siap memberikan keterangan tambahan jika dibutuhkan penyidik.
2. Jokowi Laporkan 5 Orang Terkait Tuduhan Ijazah Palsu, Ini Inisialnya
Joko Widodo melaporkan lima orang terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025). Kelimanya berinisial RS, ES, RS, T dan K.
“Ada 24 video, 24 objek yang sudah Pak Jokowi laporkan juga. Yaitu diduga dilakukan oleh beberapa pihak. Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K,” kata Yakup Hasibuan.
3. Dedi Mulyadi Balas Respons Mendikdasmen soal Larangan Wisuda Sekolah: Saya Tak akan Dengar Siapa Pun
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membalas respons Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti tentang kebijakan larangan wisuda sekolah di Jawa Barat. Dedi mengaku tidak akan mendengar hal itu.
Baginya, dia adalah pemimpin yang bertanggung jawab untuk wilayah Jawa Barat. Kebijakan itu demi kebaikan rakyatnya.
Dedi kemudian menuding pihak yang mengkritik tidak pernah melihat kehidupan yang sesungguhnya.