Arab Saudi Antisipasi Suhu Panas Ekstrem di Musim Haji 2025

12 hours ago 2

RIYADH, iNews.id - Arab Saudi bersiap menghadapi pelaksanaan haji 2025 dalam kondisi suhu panas ekstrem, seperti pada tahun lalu. Pada musim haji 2024, sekitar 1.300 jemaah meninggal dunia. 

Saat itu atau pada Juni 2024, suhu di Kota Makkah melonjak hingga 51,8 derajat Celsius. Sekitar 1,8 juta jemaah melaksanakan ibadah haji pada 2024.

RI dan Arab Saudi Sepakat, Kuota Haji Indonesia Tahun Ini 221.000 Jemaah

Baca Juga

RI dan Arab Saudi Sepakat, Kuota Haji Indonesia Tahun Ini 221.000 Jemaah

Seorang pejabat Saudi mengatakan, 83 persen dari 1.301 jemaah yang meninggal pada tahun lalu tidak memiliki izin haji resmi. Oleh karena itu mereka tidak bisa mengakses fasilitas untuk membuat jemaah lebih nyaman, termasuk tenda ber-AC.

Pemerintah Arab Saudi belum menjelaskan bagaimana persiapan haji tahun ini yang akan berlangsung 5 bulan lagi.

Ini Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025, Jemaah Terbang Perdana ke Arab Saudi 2 Mei

Baca Juga

Ini Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025, Jemaah Terbang Perdana ke Arab Saudi 2 Mei

Abderrezak Bouchama, pejabat di Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah, mengatakan pihak berwenang pasti ingin menghindari terulangnya kejadian pada 2024.

“Saya kira mereka akan mengurangi risiko jemaah haji ilegal,” ujarnya, dikutip dari AFP, Jumat (10/1/2025).

Kemenag Ungkap Arab Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Maksimal 90 Tahun

Baca Juga

Kemenag Ungkap Arab Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Maksimal 90 Tahun

Beberapa langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi bahaya akibat panas ekstrem, seperti penggunaan sensor yang bisa mendeteksi tekanan panas dengan cepat. Namun ini proyek jangka panjang yang kemungkinan tidak bisa digunakan pada musim haji pada Juni mendatang.

Pelaksanaan haji berlangsung selama 5 hingga 6 hari, sebagian besar di luar ruangan. 

Selain soal suhu ekstrem, otoritas haji juga terus memperbaiki manajemen kerumunan sehingga lebin teratur dan terkendali, tidak terjadi penumpukan. Mengatur pergerakan hampir 2 juta orang dalam satu lokasi tentu bukan perkara mudah.

"(Selain suhu tinggi) Waktu titik balik matahari musim panas berarti jemaah haji menghadapi paparan sinar matahari maksimum selama ibadah di luar ruangan," kata Bouchama.

Editor: Anton Suhartono

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |