Arti Nisfu Syaban Beserta Dalilnya: Simak Sejarah dan Keutamaannya!

6 hours ago 2

JAKARTA, iNews.id - Arti Nisfu Syaban beserta dalilnya merupakan topik yang menarik perhatian banyak umat Muslim, terutama menjelang pertengahan bulan Syaban. Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Hijriyah, dipercaya sebagai malam penuh berkah dan ampunan, serta menjadi momen penting untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.

Apa itu Nisfu Syaban? 

Dilansir dari laman Baznas, secara bahasa, Nisfu berarti pertengahan, dan Syaban adalah nama bulan Hijriyah. Jadi, Nisfu Syaban adalah malam ke-15 bulan Syaban, yang dianggap penuh keberkahan, rahmat, dan ampunan, serta sebagai persiapan menuju Ramadhan.

Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Baca Juga

Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Sejarah Malam Nisfu Syaban

Berdasarkan sumber NU Online, Al-Imam Al-Qasthalani (wafat 923 H) dalam kitabnya Al-Mawahib Al-Laduniyah menjelaskan asal mula peringatan malam Nisfu Syaban:

وقد كان التابعون من أهل الشام، كخالد بن معدان، ومكحول يجتهدون ليلة النصف من شعبان فى العبادة، وعنهم أخذ الناس تعظيمها، ويقال: إنه بلغهم فى ذلك آثار إسرائيلية، فلما اشتهر ذلك عنهم اختلف الناس، فمنهم من قبله منهم، وقد أنكر ذلك أكثر العلماء من أهل الحجاز، منهم عطاء، وابن أبى مليكة، ونقله عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن فقهاء أهل المدينة، وهو قول أصحاب مالك وغيرهم، وقالوا: ذلك كله بدعة

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri dan Bacaannya

Baca Juga

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri dan Bacaannya

Artinya: "Tabi'in tanah Syam seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah pada malam Nisfu Sya'ban. Nah dari mereka inilah orang-orang kemudian ikut mengagungkan malam Nisfu Sya'ban. Dikatakan, bahwa telah sampai kepada mereka atsar israiliyat (kabar atau cerita yang bersumber dari ahli kitab, Yahudi dan Nasrani yang telah masuk Islam) tentang hal tersebut. Kemudian ketika perayaan malam Nisfu Syaban viral, orang-orang berbeda pandangan menanggapinya. Sebagian menerima, dan sebagian lain mengingkarinya. Mereka yang mengingkari adalah mayoritas ulama Hijaz, termasuk dari mereka Atha' dan Ibnu Abi Malikah. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari kalangan fuqaha' Madinah menukil pendapat bahwa perayaan malam Nisfu Syaban seluruhnya adalah bid'ah. Ini juga merupakan pendapat Ashab Maliki dan ulama selainnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peringatan malam Nisfu Syaban pertama kali diprakarsai oleh ulama Tabi'in di wilayah Syam, sehingga peringatan ini tidak ada pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Doa setelah Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Syaban, Arab, Latin, & Artinya

Baca Juga

Doa setelah Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Syaban, Arab, Latin, & Artinya

Mengenai teknis peringatan malam Nisfu Syaban, ulama Syam memiliki dua pendapat. Pertama, menghidupkan malam Nisfu Syaban secara berjamaah di masjid adalah sunnah, seperti yang dilakukan oleh Khalid bin Ma'dan dan Lukman bin Amir dengan mengenakan pakaian terbaik, membakar dupa, dan beri'tikaf di masjid.

Ishaq bin Rahawaih pun menyetujui pendapat ini. 
Kedua, Imam Al-Auza'i memakruhkan perkumpulan di masjid untuk shalat, berdoa, dan menyampaikan kisah-kisah teladan, tetapi tidak memakruhkan shalat sendiri.

Terkait banyaknya hadits yang menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban, banyak ulama menilainya dha'if, meskipun Ibnu Hibban menilai sebagian hadits shahih dan memasukkannya ke dalam Shahih Ibnu Hibban. 

Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra:

قالت: فقدت النبى- صلى الله عليه وسلم- فخرجت فإذا هو بالبقيع، رافع رأسه إلى السماء، فقال: أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله. فقلت: يا رسول الله قد ظننت أنك أتيت بعض نسائك، فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب. (رواه أحمد، وقال الترمذى: إن البخارى ضعفه)

Artinya: Aisyah ra berkata, saya kehilangan Rasulullah saw, tiba-tiba beliau berada di Baqi’ sambil mengangkat kepala ke langit. Beliau berkata, apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya? Saya menjawab, ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau. Beliau bersabda, sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Sya’ban ke langit dunia, maka Allah swt mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb (HR Imam Ahmad. At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini).

Dengan demikian, peringatan malam Nisfu Syaban bersumber dari para Tabi’in tanah Syam yang berpedoman pada hadits Nabi SAW. Sebagian ulama menilai perayaan ini berasal dari riwayat Israiliyat (kisah-kisah dari Ahli Kitab yang masuk Islam).

Dalil Seputar Nisfu Syaban

Beberapa hadis menerangkan keutamaan Nisfu Syaban, namun ada yang shahih, dhaif, bahkan palsu. Berikut beberapa hadis populer di masyarakat:

Pertama:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378).

Keterangan: Hadis ini diriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Sabrah, yang berstatus muttaham bil kadzib (tertuduh berdusta). Imam Ahmad dan Ibnu Ma’in menilai Ibnu Abi Sabrah sebagai pemalsu hadis. Hadis ini maudhu’ (palsu).

Kedua:

Riwayat dari A’isyah ra:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيع رافعا رأسه إلى السماء فقال: “أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله” فقلت يا رسول الله ظننت أنك أتيت بعض نسائك فقال: ” إن الله تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب

"Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya; “Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu syaban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.”

Keterangan: Hadis ini diriwayatkan At-Turmudzi dan Ibn Majah. Imam Bukhari menilai hadis ini dhaif karena Yahya tidak mendengar dari Urwah, dan Hajjaj tidak mendengar dari Yahya. Ibnul Jauzi mengutip Ad-Daruquthni yang menyatakan sanad hadis ini goncang dan tidak kuat. Namun, Al-Albani menshahihkan hadis ini karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan.

Ketiga:

Hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari ra:
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن

“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Keterangan: Hadis ini memiliki banyak jalur dan diriwayatkan dari beberapa sahabat. Imam Al-Albani menshahihkan hadis ini dan memasukkannya dalam Silsilah Ahadits Shahihah karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan. Meskipun demikian, ada juga ulama yang menilai hadis ini dhaif, dan bahkan menyimpulkan semua hadis tentang keutamaan Nisfu Syaban sebagai hadis dhaif.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |