WASHINGTON, iNews.id - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memberlakukan secara resmi sanksi kepada Kepala Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Ahmad Khan. Sanksi dijatuhkan terkait surat perintah penangkapan yang dikeluarkan ICC terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, diburu ICC atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perang di Jalur Gaza.

Baca Juga
Trump Jatuhkan Sanksi, ICC Keluarkan Seruan untuk Dunia
Presiden Donald Trump pekan lalu menandatangani instruksi presiden yang mengesahkan sanksi terhadap ICC serta para jaksa.
Berdasarkan instruksi tersebut, AS berjanji untuk melakukan pembalasan nyata dan penting terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran oleh ICC. Nama Khan masuk dalam lampiran instruksi tersebut.

Baca Juga
Daftar Tokoh Dunia Buronan ICC, Nomor 3 Diburu Hampir 20 Tahun
Pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, tersebut mengutuk keputusan AS yang memasukkan Khan dalam daftar sanksi AS.
“Menyesalkan penetapan sanksi oleh pemerintah AS terhadap Jaksa ICC Karim A A Khan. Pengadilan berjanji untuk terus melaksanakan mandat peradilannya demi kepentingan jutaan korban kekejaman yang tidak bersalah,” bumyi permyataan ICC.

Baca Juga
Taati Perintah ICC, Italia Kanada dan Inggris Siap Tangkap Netanyahu
Bentuk sanksi yang dijatuhkan tersebut termasuk pemblokiran properti dan aset serta larangan masuk terhadap pejabat, staf, dan agen ICC, berikut anggota keluarga dekat mereka, ke AS.
Editor: Anton Suhartono