MUAN, iNews.id - Puing-puing pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel), pada 29 Desember lalu mulai dievakuasi, Jumat (3/1/2025).
Peristiwa itu menewaskan 179 orang, menjadikannya sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel sepanjang sejarah negara itu. Pesawat mengalami masalah saat akan mendarat sekitar pukul 09.00 waktu setempat, dari Bangkok, Thailand. Roda pendaratan tak berfungsi, keluar landasan pacu, lalu pesawat menabrak dinding beton dan meledak dahsyat.
Baca Juga
Kisah Pria Perekam Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Tak Bisa Tidur hingga Selalu Menangis
Penyebab pasti kecelakaan masih diketahui, namun beberapa fakta yang terjadi adalah pesawat menabrak burung serta roda pesawat tak berfungsi.
Potongan pesawat dievakuasi menggunakan crane raksasa. Beberapa bagian yang diangkat adalah potongan ekor pesawat serta mesin.
Baca Juga
Polisi Korsel Geledah Kantor Jeju Air Buntut Kecelakaan Tewaskan 179 Orang, Cari Apa?
"Hari ini, kami akan mengangkat bagian ekor pesawat menggunakan crane," kata Na Won Ho, kepala tim penyelidikan Kepolisian Provinsi Jeolla Selatan, dikutip dari AFP.
Dia menambahkan, selama proses pengangkatan, petugas juga mencari potongan tubuh korban yang belum ditemukan. Oleh karena itu, proses pengangkatan bangkai pesawat dilakukan secara hati-hati sehingga prosesnya bisa selesai sampai Sabtu besok.
Baca Juga
Kecelakaan Pesawat di Korsel Tewaskan 179 Orang, Bos Jeju Air Dicegah ke Luar Negeri
"Agar semua itu tuntas dan hasilnya keluar, kita harus menunggu sampai besok," ujarnya.