2 weeks ago
31
Banyumas, infojateng.id – Seribu pelari dari berbagai daerah memadati Kota Purwokerto mengikuti event Bank Jateng Friendship Run (BJFR) Borobudur Maraton 2025, Minggu (28/9/2025).
Pelaksanaan BJFR di Purwokerto dimulai dari halaman Kantor Bupati Banyumas dengan rute sejauh lima kilometer.
Jalur ini dirancang tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pelari, namun menyajikan pengalaman khas kota Purwokerto.
Sepanjang lintasan, peserta diajak menikmati suasana kota yang asri serta menyusuri titik-titik ikonik yang mencerminkan kekayaan
budaya dan sejarah Banyumas.
Salah satu peserta Putri Maesaroh (29) nampak penuh peluh, seusai melewati garis finish pada ajang Bank Jateng Friendship Run (BJFR) Borobudur Maraton 2025 Purwokerto, di Pendopo Si Panji, Kabupaten Banyumas, Minggu (28/9/2025).
Namun, sungging senyum acap merekah dari bibirnya. Sebab, bagi Putri, melewati garis finish itu adalah capaian luar biasa.
Tak ayal, momentum itu tak luput diabadikan melalui swafoto dengan ponselnya.
Pagi itu, penampilan Putri berbeda dari para peserta lainnya. Dia memakai kostum olahraga bermotif batik.
Dari penampilan itu, dia ingin mengenalkan Jawa Tengah melalui ajang Bank Jateng Friendship Run (BJFR) Borobudur Maraton 2025 Purwokerto.
“Kostum ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah itu unik, dan selalu menjadi kebanggaan masyarakatnya,” kata Putri.
Dia mengungkapkan, ide awal dia ingin memakai kebaya. Akan tetapi akhirnya memutuskan untuk mengombinasikan atasan kebaya, yang didesain dengan bahan jersey olahraga.
“Jersey bentuk motif kebaya ini untuk menunjukkan keunikan, dengan warna yang cerah,” ucapnya.
Perempuan yang sehari-hari bekerja di Cirebon ini sengaja datang ke Banyumas, untuk meramaikan acara tersebut.
Menurutnya, Borobudur Marathon merupakan ajang yang layak dibanggakan masyarakat Jateng.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, ada 1.000 peserta yang terdata mengikuti BJFR Borobudur Maraton 2025 Purwokerto ini.
Agenda lari tersebut sebagai rangkaian untuk menuju gelaran Borobudur Marathon pada 16 November 2025.
“Programnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, agar gemar berolahraga,” kata sekda.
Selain itu, pariwisata olahraga (sport tourism) ini juga bertujuan mendatangkan pengunjung dari luar Jateng ke provinsi ini. Dengan begitu, ekonomi menjadi berkembang.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengatakan, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, meminta pemerintah kabupaten/ kota mendukung Borobudur Marathon 2025 melalui ajang pre-event.
“Alhamdulillah, Purwokerto dipilih menjadi salah satu pendukung,” tutur Sadewo.
Dengan digelarnya ajang tersebut, Kabupaten Banyumas mendapat manfaat ekonomi. Di mana hotel dan penginapan lain laku, sektor konsumsi termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga laris.
Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, mengatakan acara BJFR selalu dirancang sebagai ajang yang inklusif dan menyenangkan, bukan sekadar kompetisi.
Menurutnya, setiap peserta diajak untuk merasakan kebebasan berlari, membangun semangat kebersamaan, dan merayakan persahabatan.
“Semua orang dapat berpartisipasi dengan caranya masing-masing, baik mengejar garis finish maupun sekadar bersenang-senang bersama teman dan keluarga,” kata Irianto.
Direktur Bisnis Kelembagaan dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono menambahkan tujuan acara ini untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai Bank Jateng Borobudur Marathon 2025.
Kemudian, dalam acara ini juga menghadirkan UMKM yang nantinya akan kami bawa pada puncak acara lara terbesar di Jawa Tengah,” terang Ony.
Sementara Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Antonius Tomy Trinugroho, mengatakan, ajang Borobudur Marathon 2025 selalu menjadi agenda menarik bagi para pelari.
Rencananya, nanti akan diikuti 10 ribu peserta dari dalam maupun luar negeri. (eko/redaksi)
