Bolehkah Puasa Ganti setelah Nisfu Syaban? Begini Kata Ulama

2 months ago 26

JAKARTA, iNews.id - Bolehkah puasa ganti setelah nisfu syaban kerap ditanyakan umat Islam. Bulan Syaban kini sudah memasuki pekan ketiga. Artinya, umat Islam tidak lama lagi akan memasuki Bulan Ramadan.

Karena itu, bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan wajib segera melunasinya sebelum Bulan Ramadhan yang kurang 15 hari lagi itu tiba. 

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Ayyamul Bidh di Bulan Syaban

Baca Juga

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Ayyamul Bidh di Bulan Syaban

Dalam sebuah hadits disebutkan bila telah memasuki pertengahan bulan Syaban atau sudah melewati Nisfu Syaban maka tidak diperbolehkan berpuasa. 

Hadits tersebut diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Puasa Senin di Bulan Rajab

Baca Juga

Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Puasa Senin di Bulan Rajab

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلا تَصُومُوا

"Jika Syaban sudah pertengahan maka janganlah berpuasa" (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sebagaimana diketahui, Bulan Syaban merupakan salah satu dari empat bulan haram yang di dalamnya terdapat banyak keistimewaan. Bulan Syaban juga merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadan. Karena itu, Muslim dianjurkan memperbanyak amalan Bulan Syaban. 

Amalan yang bisa dilakukan di bulan haram ini yakni berdoa, puasa Syaban, banyak membaca shalawat, istighfar, sedekah dan sholat sunah. Lantas masih bolehkah puasa ganti setelah nisfu syaban?

Bolehkah Puasa Ganti Setelah Nisfu Syaban

Setelah nisfu syaban tetap boleh mengerjakan puasa sunnah maupun qadha puasa Ramadhan.

ﻓﺈﻥ ﺻﺎﻣﻪ ﻋﻦ ﻗﻀﺎء ﺃﻭ ﻧﺬﺭ ﺃﻭ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺃﺟﺰﺃﻩ ... ﻭﻷﻧﻪ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻗﻀﺎء ﻳﻮﻡ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻗﺪ ﺗﻌﻴﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﻷﻥ ﻭﻗﺖ ﻗﻀﺎﺋﻪ ﻗﺪ ﺿﺎﻕ

Jika berpuasa setelah pertengahan Sya'ban untuk qadha' Ramadhan, puasa Nazar atau kaffarat maka Boleh... Dan bila seseorang punya tanggungan puasa Ramadhan maka wajib baginya untuk qadha' karena waktunya sudah sempit (Al Majmu', 4/399)

Hal ini berdasarkan riwayat:

ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﺗﻘﻮﻝ: «ﻛﺎﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻲ اﻟﺼﻮﻡ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﻓﻤﺎ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺃﻗﻀﻴﻪ ﺇﻻ ﻓﻲ ﺷﻌﺒﺎﻥ...»

Aisyah berkata bahwa "Saya punya hutang puasa Ramadhan dan saya tidak bisa meng-qadla' kecuali di bulan Sya'ban" (HR Muslim).

Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa timur, KH Ma'ruf Khozin mengatakan berdasarkan hadits tersebut sebagian ulama menyebut ada pengecualian jika tetap melakukan puasa sunnah seperti Senin Kamis setelah pertengahan Bulan Syaban atau nisfu syaban.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |