Cilacap, infojateng.id – Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung visi pengembangan ekonomi sirkular dan industrialisasi berkelanjutan di Cilacap.
Hal itu disampaikan dalam acara Wisuda Program Sarjana Terapan dan Diploma 3 Politeknik Negeri Cilacap (PNC) yang digelar di Aula Sentul Waterpark and Hall Cilacap, Senin (27/10/2025).
Sebanyak 361 wisudawan dari enam program studi resmi dikukuhkan, yakni D3 Teknik Informatika, D3 Teknik Mesin, D3 Teknik Listrik, D3 Teknik Elektronika, D4 Teknik Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan, serta D4 Pengembangan Produk Agroindustri.
Dalam sambutannya, Syamsul mengajak para lulusan untuk tidak berhenti pada capaian akademik semata, melainkan terus mengasah kompetensi dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
“Ujian sebenarnya bukan di kampus, tetapi ketika saudara memasuki dunia kerja. Kami mendorong agar ilmu yang diperoleh di kampus dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” ujar Syamsul.
Syamsul menyoroti tantangan besar yang dihadapi Cilacap sebagai kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan penduduk lebih dari dua juta jiwa, namun masih masuk dalam lima besar angka pengangguran terbuka tertinggi di provinsi.
Menurutnya, kondisi itu menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk mempercepat penataan sektor industri, membuka lapangan kerja, dan menciptakan iklim investasi yang ramah.
“Cilacap dikenal sebagai daerah industri energi, ada Pertamina sejak tahun 1970-an dan PLTU sejak 2005. Tapi ini belum cukup,” katanya.
Ke depan, pihaknya ingin Cilacap juga tumbuh sebagai kawasan industri padat karya dengan konsep ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Bupati menekankan bahwa keberhasilan pengembangan ekonomi sirkular sangat bergantung pada kesiapan SDM lokal.
Oleh karena itu, perguruan tinggi, termasuk Politeknik Negeri Cilacap, memiliki peran penting dalam menyiapkan tenaga terampil yang relevan dengan kebutuhan industri hijau dan berwawasan lingkungan.
Syamsul mencontohkan, program studi Teknik Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan sangat strategis dalam mendukung percepatan target Minimum Basic Service Goals (MBG) di bidang sanitasi, sementara D4 Pengembangan Produk Agroindustri berkontribusi pada program Koperasi Merah Putih yang kini telah terbentuk di 284 desa dan kelurahan.
“Ke depan, lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut menjadi pencari kerja, tetapi pencipta peluang. Pelajari pasar, pahami budaya dan karakter konsumennya. Jadilah inovator, bukan sekadar pengikut,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap, lanjut Syamsul, tengah menggandeng sejumlah investor untuk memperluas kawasan industri yang diharapkan rampung pada 2030.
Arah pengembangan difokuskan pada industri padat karya dan berbasis sirkular ekonomi, dengan memanfaatkan potensi energi, agroindustri, dan lingkungan.
Ia juga menyebut bahwa keberadaan infrastruktur strategis seperti tol Gedebage–Cilacap dan Brebes–Cilacap akan menjadi poros baru bagi pertumbuhan ekonomi Jawa bagian selatan.
“Kami berkomitmen menata aset daerah agar pemanfaatannya optimal. Cilacap harus terbuka, ramah bagi investor, dan siap menghadapi transformasi ekonomi yang menuntut SDM berkualitas tinggi,” ujarnya menutup sambutan. (eko/redaksi)

1 week ago
19

















































