JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi hingga 20 Maret 2025 mendatang. Operasi ini bertujuan untuk mempercepat turunnya hujan pada awan yang bergerak dari laut menuju daratan serta mengendalikan curah hujan di daerah rawan banjir dan longsor.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengatakan, teknik yang digunakan dalam OMC ini yakni penyemaian awan dengan bahan tertentu.

Baca Juga
Dukung Modifikasi Cuaca, Lanud Husein Sastranegara Kerahkan Pesawat Cassa 212
“Pada tahap pertama, hujan dipercepat turunnya menggunakan Natrium Klorida (NaCl) yang disebarkan pada awan yang tumbuh di atas laut dan waduk,” ujar Seto, Rabu (12/3/2025).
Operasi ini dilakukan agar hujan turun lebih awal di wilayah yang lebih aman. Kemudian mengurangi intensitas hujan yang jatuh di daratan. Misalnya, jika diprediksi terjadi hujan lebat di Cirebon, awan-awan yang terbentuk di laut akan disemai sehingga saat mencapai daratan, intensitas hujan berkurang menjadi sedang.

Baca Juga
Cegah Hujan Lebat, Dedi Mulyadi Tebar Garam ke Awan untuk Modifikasi Cuaca
“Jadi yang kami lakukan untuk operasi ini mengurangi curah hujan yang turun di wilayah daratan, khususnya yang berpotensi banjir sehingga menjadi air yang bermanfaat buat kehidupan,” katanya.
Selain itu, jika terdapat awan berpotensi hujan lebat di daratan, seperti di Bandung, penyemaian dilakukan menggunakan Kalsium Oksida (CaO) untuk mengurangi intensitas hujan. Dengan metode ini, hujan yang tadinya diprediksi sangat lebat dapat dikendalikan menjadi hujan sedang atau ringan sehingga tidak menyebabkan banjir atau longsor.

Baca Juga
Pramono Minta Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta Besok untuk Antisipasi Hujan Lebat
Operasi ini dimulai sejak tanggal 11 dan akan berlangsung hingga 20 Maret 2025 dengan posko utama di Lanud Husein Sastranegara, Bandung. Sebelumnya, OMC hanya difokuskan di wilayah Jabodetabek, namun kali ini diperluas ke Jawa Barat mengingat prediksi BMKG yang menunjukkan curah hujan tinggi pada dasarian kedua bulan Maret, yakni 11-20 Maret 2025.
BMKG berkolaborasi dengan BNPB dan BPBD Jabar dalam pelaksanaan operasi ini. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Jabar dan dihadiri Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Komandan Lanud Husein Sastranegara Bandung serta Kepala BPBD Jabar.

Baca Juga
BNPB: Modifikasi Cuaca Efektif Tekan Intensitas Hujan Jabodetabek
Editor: Donald Karouw