Diancam Bunuh oleh Wapres, Presiden Filipina Marcos Jr: Tak Boleh Dibiarkan, Lawan!

1 month ago 12
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr akhirnya angkat bicara terkait pernyataan Wakil Presiden Sara Duterte yang mengancam akan membunuhnya. Marcos memang tak menyebut nama Sara dalam pernyataannya pada Senin (25/11/2024), namun jelas merujuk pada ancaman tersebut.

Dia dengan tegas mengatakan pernyataan bernada ancaman itu sebagai tindakan kriminal.

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Ingin Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Penjelasannya

Baca Juga

Wapres Filipina Sara Duterte Bantah Ingin Bunuh Presiden Marcos Jr, Ini Penjelasannya

“Upaya kriminal seperti itu tidak boleh dibiarkan. Ini akan saya lawan,” kata Marcos, dalam pernyataan di video, Senin (25/11/2024), seperti dilaporkan Manila Times.

Sebagai negara demokratis, lanjut dia, semua orang harus menjunjung tinggi supremasi hukum. Dia 

Paspampres Filipina Perketat Pengawalan Presiden Marcos Jr setelah Diancam Dibunuh Wapres Sara Duterte

Baca Juga

Paspampres Filipina Perketat Pengawalan Presiden Marcos Jr setelah Diancam Dibunuh Wapres Sara Duterte

"Saya, sebagai kepala pemimpin eksekutif, serta seluruh pejabat pemerintah, mempunyai kewajiban bersumpah untuk menegakkan dan melindungi Konstitusi dan hukum," katanya.

Dia melanjutkan, permasalahan ini seharusnya tidak berlarut-larut jika pertanyaan para anggota parlemen dijawab.

Gawat! Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr

Baca Juga

Gawat! Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr

Meski demikian, Marcos berjanji akan terus menjalankan tugas seraya mendesak semua warga untuk bersatu demi kepentingan bangsa. Kejadian ini tak boleh membuat rakyat Filipina terpecah.

Sara sebelumnya membantah akan membunuh Marcos. Menurut dia, pernyataannya itu telah diartikan di luar konteks oleh Dewan Keamanan Nasional (NSC). Sara juga telah menyampaikan surat permintaan klarifikasi ditujukan kepada NSC.

"Saya ingin melihat salinan pemberitahuan rapat ..., daftar peserta, foto rapat, dan notulen rapat yang disahkan oleh notaris di mana Dewan (NSC), baik yang saat ini atau yang sebelumnya, memutuskan untuk mempertimbangkan pernyataan Wakil Presiden terhadap Presiden, yang ditafsirkan secara sengaja di luar konteks yang logis, sebagai masalah keamanan nasional," kata Sara.

Dia kemudian menegaskan bahwa pernyataannya bukanlah ancaman pembunuhan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |