BANDUNG, iNews.id - Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik. Hal ini menanggapi laporan kekerasan seksual yang diduga dilakukan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad terhadap seorang anggota keluarga pasien.
Peristiwa dugaan pembiusan berujung pemerkosaan ini terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit. Kejadian melibatkan dokter PPDS ini viral di media sosial dan menjadi pergunjingan warganet.

Baca Juga
Kemenkes Beri Sanksi Tegas ke Dokter PPDS Unpad yang Diduga Perkosa Penunggu Pasien
Dekan FK Unpad Yudi Hidayat mengatakan, Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil dan transparan serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga. Selain itu menciptakan lingkungan yang aman bagi semua,"
"Kami menanggapi dengan serius hal ini dan telah mengambil langkah-langkah. Pertama memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Polda Jabar," ujar Yudi Hidayat dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga
Viral Dokter PPDS Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien, RSHS Angkat Bicara!
Menurutnya korban saat ini sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar.
"Kedua, berkomitmen melindungi privasi korban dan keluarga," katanya.

Baca Juga
Viral Dokter Residen Anestesi Diduga Perkosa Keluarga Pasien di Bandung, Modus Crossmatch Darah
Editor: Donald Karouw