KARACHI, iNews.id - Drama penyanderaan penumpang kereta api di Provonsi Balochistan, Pakistan, masih berlangsung hingga Rabu (12/3/2025) siang waktu setempat. Sebanyak 214 dari total hampir 500 penumpang kereta api Jaffar Express disandera kelompok separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) sejak Selasa (11/3/2025).
Kereta itu dipaksa berhenti dalam perjalanan dari Quetta menuju Peshawar. Sementara itu sisa penumpang dibebaskan atau melarikan diri dan harus berjalan kaki sejauh sekitar 6 km ke stasiun terdekat.

Baca Juga
Kelompok Separatis Sandera Ratusan Penumpang Kereta di Pakistan, Bunuh Tentara
Pasukan keamanan Pakistan merilis perkembangan terbaru, yakni 155 sandera, termasuk anak-anak dan perempuan, berhasil dibebaskan. Namun sekitar 50 sandera lainnya masih ditahan para pelaku.
Pakistan mengerahkan pasukan tambahan untuk mendukung operasi pembebasan sandera yang berlangsung dramatis. Baku tembak sesekali terjadi antara pelaku dan personel keamanan. Dalam baku tembak itu, 27 personel BLA dilaporkan tewas.

Baca Juga
Kronologi Serangan Bom terhadap Diplomat Indonesia di Pakistan
Pasukan keamanan mengatakan mereka telah membebaskan 155 sandera, termasuk wanita dan anak-anak, sementara operasi untuk membebaskan penumpang yang tersisa sedang berlangsung.
Laporan yang masih berupaya dikonfirmasi menyebutkan, sedikitnya 10 penumpang dan masinis, tewas dalam penyanderaan tersebut.

Baca Juga
Kemlu RI: Diplomat Indonesia Selamat dari Serangan Bom di Pakistan, Kembali ke Islamabad
Namun pemerintah Pakistan sejauh ini belum merilis korban tewas.
Beberapa sumber pejabat keamanan mengatakan, para separatis mengenakan jaket berisi bahan peledak berada di antara para sandera. Kondisi tersebut membuat pasukan keamanan harus ekstra hati-hati.
BLA melakukan penyanderaan dengan tuntutan pembebasan para pemimpin mereka yang ditahan oleh pemerintah Pakistan.
Serangan kelompok BLA berlangsung di daerah perbukitan Distrik Bolan, Balochistan. Kekelompok militan terlebih dulu meledakkan bom di rel kemudian melepaskan tembakan ke arah kereta Jaffar Express.
BLA dan beberapa kelompok lain telah lama terlibat dalam serangan terhadap pasukan keamanan dan warga dari provinsi lain. Mereka berjuang untuk kemerdekaan Balochistan, yang menurut mereka dicaplok oleh Pakistan setelah berakhirnya kekuasaan penjajahan Inggris di India pada 1947.
Editor: Anton Suhartono