Ekonomi Syariah RI Masih Kalah dari Malaysia, Ekonom Ungkap Kunci Solusinya

2 weeks ago 13

JAKARTA, iNews.id -  Ekonom Center of Sharia Economic Development (CSED) INDEF Hakam Naja menjelaskan selama 10 tahun terakhir perkembangan ekonomi syariah di Indonesia belum mampu menyaingi Malaysia. Hal itu berdasarkan hasil riset di mana peringkat RI masih berada di urutan ke-3 atau di bawah Malaysia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Berdasarkan laporan dari State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) Malaysia bertengger di peringkat 1 untuk dalam kategori perkembangan ekonomi syariah dengan nilai 193,2. Sedangkan, Indonesia berada di posisi ke-3 dengan nilai 80,1 setelah UEA dengan nilai 93,6.

Perbankan Syariah Diprediksi Tumbuh Positif pada 2025

Baca Juga

Perbankan Syariah Diprediksi Tumbuh Positif pada 2025

"Itu rangking kita nomor 3, tetapi score nilainya hampir 1/3 dari Malaysia. Malaysia 193,2 Indonesia 80,1. Ini PR besar kalau kita mau mengejar Malaysia, tetangga kita yang sangat lincah dalam mengembangkan ekonomi syariah," kata Hakam dalam media briefing secara virtual, Jumat (27/12/2024).

Lebih jauh, Hakam menjelaskan dalam survey yang dilakukan SGIER terdapat 6 indikator utama yang menjadi bahan penilaian, seperti Islamic finance, halal food, muslim friendly travel, modest fashion, media and recreation, dan pharmaceuticals and cosmetics.

MNC Asset Management Beri Edukasi Reksa Dana Syariah ke Ibu Rumah Tangga

Baca Juga

MNC Asset Management Beri Edukasi Reksa Dana Syariah ke Ibu Rumah Tangga

Tak cuma itu, Hakam menyoroti soal jumlah populasi penduduk di Indonesia yang totalnya jauh lebih besar dari Malaysia. Jumlah populasi Indonesia sebesar 281 juta, sedangkan Malaysia hanya 34 juta penduduk. 

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |