RIYADH, iNews.id - Masjidil Haram dikunjungi jutaan jemaah per hari, baik pendatang reguler maupun umrah selama Ramadhan 2025. Tempat paling suci bagi umat Islam di dunia itu pun beroperasi 24 jam nonstop.
Banyak yang bertanya, berapa biaya listrik untuk masjid terbesar di dunia tersebut.

Baca Juga
Siapa Sheikh Faisal? Miliarder Qatar Pemilik Museum FBQ yang Menyimpan Barang Berharga Saddam Hussein hingga Putri Diana
Stasiun televisi Saudi, Al Ekhbariya, mengungkap biaya listrik Masjidil Haram mencapai 15 juta riyal atau sekitar Rp66,2 miliar per bulan.
Masjid serta berbagai fasilitasnya mengonsumsi hampir 100 megavolt ampere (MVA) listrik setiap hari.

Baca Juga
Diguyur Hujan, Jutaan Muslim Tetap Khusyuk Salat Tarawih Malam ke-27 Ramadhan di Masjidil Haram
Laporan itu dirilis Al Ekhbariya setelah Masjidil Haram meresmikan pengoperasian hasil perluasan ketiga Masjidil Haram. Proyek perluasan kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Masjidil Haram.
Dengan perluasan ini, Masjidil Haram bisa menampung lebih dari 2 juta jemaah secara bersamaan.

Baca Juga
Wow! Panjang Total Karpet Masjidil Haram 200 Km, Setara Jarak Jakarta-Cirebon
Beberapa fasilitas Masjidil Haram yang membutuhkan listrik besar meliputi sistem audio dengan 8.000 speaker, 120.000 unit lebih lampu, sistem pendingin udara berkapasitas 155.000 ton, 883 unit pendingin ruangan, 4.323 kipas ventilasi dan kabut, 519 eskalator, dan 100 layar interaktif, serta 8.000 lebih CCTV.
Laporan Al Ekhbariya itu tersebut telah menghasilkan banyak tanggapan, dengan beberapa komentator menyarankan agar biaya layanan ini ditanggung melalui biaya khusus yang dikenakan pada hotel dan bisnis lain di Mekkah untuk memastikan keberlanjutan.
Masjidil Haram dibanjiri umat Islam dari seluruh dunia selama Ramadhan. Jumlahnya terus bertambah pada 10 hari terakhir Ramadhan untuk melakukan i'tikaf.
Editor: Anton Suhartono