JAKARTA, iNews.id - Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Wihana Kirana Jaya menilai BP Danantara yang tengah digarap pemerintah mampu menjadi pilar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen. Hal itu juga mampu menghadapi fenomena mega shifting ekonomi yang saat ini terjadi.
Adapun, mega shifting ekonomi adalah perubahan struktural besar yang memengaruhi investasi dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan ini dapat menciptakan peluang besar bagi investor, tetapi juga risiko.
Baca Juga
Ekonom Senior Sebut Pembentukan Danantara Dukung BUMN Go Global
Menurutnya, kondisi ekonomi global terjadi mega shifting mulai dari persoalan geopolitik, perubahan global, geoekonomi serta adanya perang dan sebagainya.
Kondisinya membuat, para pemimpin negara juga melakukan cara pandang yang sangat berubah di dalam membuat pergerakan strategi di negaranya masing-masingnya.
Baca Juga
Guru Besar UGM: Danantara Bisa Lampaui Temasek dan Khazanah
"Mindset bagaimana masa depan itu bisa diatasi sekarang dan mengubah organisasi dan mengubah bisnis proses dan seterusnya. Danantara ini sesuatu yang bagus dalam rangka membuat menghadapi mega shifting," kata Wihana dalam sesi wawancara, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
"Danantara harus menjadi bagian dari indonesia incorporated artinya: menjadi pilar bersama dengan APBN dan BUMN, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang harapannya bisa mencapai 8 persen," tutur dia.
Baca Juga
Danantara Tak Kunjung Diresmikan, Bagaimana Dampaknya terhadap Investasi RI?
Untuk itu, strategi utama yang dilakukan dalam sisi financing terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menopang pertumbuhan ekonomi, sumbernya tidak hanya dari APBN, tetapi dari non-APBN, investasi langsung hingga sektor swasta. Tercatat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen.