GAZA, iNews.id - Warga Israel turun ke jalan pada Senin (10/2/2025) malam, berdemonstrasi mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka menyebut Netanyahu menyabotase dan berupaya menggagalkan gencatan senjata.
Mereka langsung turun ke jalan di Kota Tel Aviv begitu Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan sandera lantaran Israel gagal memenuhi komitmennya dalam kesepakatan gencatan senjata.
![Trump Ancam Bikin Kacau Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Semua Sandera Israel Sabtu Ini](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/21/trump_pelantikan5_ap.jpg)
Baca Juga
Trump Ancam Bikin Kacau Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Semua Sandera Israel Sabtu Ini
Einav Zangauker, pria yang putranya, Matan, masih disandera di Gaza, menuduh Netanyahu menyabotase kesepakatan pembebasan sandera guna memperpanjang kekuasaannya.
"Perdana menteri melakukan segalanya untuk mengorbankan putra saya Matan dan semua sandera demi kekuasaannya," katanya, dalam orasi.
![Gawat! Militer Israel Siaga Tinggi Setelah Hamas Tunda Bebaskan Sandera](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/02/08/tentara_israel_anadolu.jpg)
Baca Juga
Gawat! Militer Israel Siaga Tinggi Setelah Hamas Tunda Bebaskan Sandera
Demonstran lainnya, Gili Roman, mengatakan pengumuman Hamas memicu kecemasan.
"Kami sangat senang dengan kesepakatan ini. Kami mulai terbiasa melihat warga kami pulang terkadang (dalam) kondisi yang mengerikan, tapi hidup," kata Roman, kerabat dari sandera Yarden Roman Gat, yang dibebaskan pada November 2023.
![Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Sandera](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/19/hamas_bebaskan_sandera_israel.jpg)
Baca Juga
Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Tunda Pembebasan Sandera
Dia berharap pertukaran tahanan akan terus berlanjut hingga akhir.
"Jadi kami berharap mereka akan kembali Sabtu ini sesuai rencana," ujarnya.