GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina Hamas menolak mentah-mentah usulan relokasi warga Jalur Gaza sebagaimana diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski terkesan sebagai niat baik, proposal Trump itu akan ditolak bahkan bisa memicu kemarahan warga Gaza.
Anggota Biro Politik Hamas Bassem Naim mengatakan, meskipun terancam dengan kematian dan kehancuran akibat perang yang berlangsung 15 bulan, warga Gaza tak akan meninggalkan kampung halaman mereka.
![Nah, Trump Kini Minta Yordania dan Mesir Tampung 1,5 Juta Warga Gaza](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/21/trump_pelantikan11_ap.jpg)
Baca Juga
Nah, Trump Kini Minta Yordania dan Mesir Tampung 1,5 Juta Warga Gaza
Usulan relokasi tersebut, kata Naim, kemungkinan akan membuat marah warga Gaza. Meskipun hancur lebur, para penduduk telah menganggap wilayah seluas tak lebih dari 40 km persegi itu sebagai rumah mereka.
"Rakyat Palestina di Jalur Gaza mengalami kematian dan kehancuran selama 15 bulan tanpa meninggalkan tanah mereka. Oleh karena itu, mereka tidak akan menerima tawaran atau solusi apa pun, bahkan sekalipun itu tampak sebagai niat baik dengan judul rekonstruksi sebagaimana diumumkan dalam proposal Presiden AS Trump," kata Naim, kepada BBC, dikutip Senin (28/1/2025).
![Wah, Tentara Bayaran AS Dilaporkan Akan Ditempatkan di Gaza termasuk Mantan Agen CIA](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/24/gaza_pengungsi_ap.jpg)
Baca Juga
Wah, Tentara Bayaran AS Dilaporkan Akan Ditempatkan di Gaza termasuk Mantan Agen CIA
Upaya pengusiran warga Gaza, lanjut dia, sudah terjadi sejak lama dan selalu digagalkan. Oleh karena itu, proposal-proposal lain yang memiliki tujuan serupa pasti juga akan ditolak.
"Rakyat kami, sebagaimana mereka telah menggagalkan semua rencana pemindahan ... selama beberapa dekade, juga akan menggagalkan proyek-proyek semacam itu," ujarnya.
![Israel Ingin Gaza seperti Dubai](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/24/Nir_barkat_ap.jpg)
Baca Juga
Israel Ingin Gaza seperti Dubai
Hal senada disampaikan Abu Yahya Rashid, seorang warga Gaza Utara yang kini mengungsi di Khan Younis, Gaza Selatan.
"Kami yang memutuskan nasib sendiri dan apa yang kami inginkan. Tanah ini adalah milik kami dan leluhur kami sepanjang sejarah. Kami tidak akan meninggalkannya kecuali sebagai mayat," ujarnya.
![Relokasi Penduduk Gaza Strategi Besar Israel untuk Usir Warga Palestina](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/20/Gencatan_senjata_gaza2_ap.jpg)
Baca Juga