JAKARTA, iNEWS.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan tidak ada intimidasi, kepada band punk Sukatani, terkait lagu ciptaan mereka, yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar'.
Kapolri di Jakarta Kamis kemarin mengatakan, ada miskomunikasi terkait hal tersebut, namun sudah diluruskan. Sigit menegaskan, Korps Bhayangkara bukan lembaga anti-kritik.

Baca Juga
Aksi Indonesia Gelap, Mahasiswa Ramai-ramai Nyanyikan Lagu Sukatani
Polri terbuka menerima setiap saran dari masyarakat, termasuk melalui karya seni seperti yang dilakukan band Sukatani. Kritik menjadi masukan bagi Polri untuk evaluasi. Menurut Kapolri, dalam menerima kritik, tentunya harus legowo dan yang penting ada perbaikan.
Apabila ada oknum polisi yang membuat kesalahan, Sigit meminta agar semua pihak bisa menyampaikannya disertai penjelasan. Pada prinsipnya Polri akan terus berbenah. Salah satunya dengan memberikan hukuman kepada anggota yang melakukan kesalahan.
Sebelumnya lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' milik band punk asal Purbalingga, Sukatani, viral di media sosial. Lirik lagu tersebut berisi kritikan terhadap Polri.
Dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel,kemudian meminta maaf, karena lagu mereka dinilai telah menyinggung kepolisian. Lagu ini sebenarnya ditujukan untuk oknum polisi yang melanggar peraturan. Namun, mereka menyadari liriknya bisa disalahartikan.
Sebagai bentuk tanggung jawab, mereka pun menarik lagu itu dari semua platform digital, dan mengimbau para penggemarnya untuk turut menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut.
Editor: Wahyu Triyogo
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow