JAKARTA, iNews.id - Kapten Udara (Anumerta) Mulyono adalah sosok penting dalam sejarah penerbangan militer Indonesia. Ia dikenal sebagai penerbang tempur pertama di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dan memiliki peran besar dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Keberaniannya dalam pertempuran menjadikannya panutan bagi generasi penerbang berikutnya.

Baca Juga
Viral Jet Tempur F-16 Dicuci Manual seperti Mobil, Ini Penjelasan TNI AU
Awal Karier Kapten Mulyono
Kapten Mulyono lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur, pada 13 Maret 1923. Sebelum bergabung dengan AURI, ia bekerja sebagai masinis di jawatan kereta api pemerintah kolonial Belanda di Madiun. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia tertarik untuk bergabung dengan dunia penerbangan dan mendaftar sebagai Kadet Udara II pada 15 Desember 1945 di Sekolah Penerbang Malang.
Setelah pelatihan awal, sekolah tersebut dipindahkan ke Maguwo, Yogyakarta. Mulyono menunjukkan bakat luar biasa dalam menerbangkan pesawat, sehingga ia dipercaya untuk mengikuti berbagai latihan dan misi penting.

Baca Juga
Rekam Jejak Marsma Deny Muis Dankopasgat TNI AU yang Baru, Mahir di Bidang Antiteror
Mulyono adalah salah satu kadet yang menonjol di Sekolah Penerbang Maguwo. Ia terkenal karena ketekunan dan keterampilannya dalam menerbangkan pesawat.
Misi Tempur Bersejarah
Pada 29 Juli 1947, Mulyono bersama beberapa penerbang lain melaksanakan serangan udara terhadap basis militer Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga. Misi ini dilakukan sebagai respons terhadap Agresi Militer Belanda I.
Dengan pesawat Cureng dan Guntei yang merupakan pesawat pembom ringan eks Jepang, mereka berhasil menggempur posisi Belanda, meskipun dengan keterbatasan persenjataan.