BANDUNG, iNews.id - Polisi menetapkan lima remaja sebagai tersangka kasus bullying (perundungan) terhadap siswa SMP berinisial R (15) di Antapani, Kota Bandung.
Kelima tersangka berinisial FP (16), FF (15), FA (15), KP (16), dan AR (13). tahun. Mereka merupakan teman korban. Bahkan tiga di antaranya merupakan teman sekolah korban R.

Baca Juga
Pelaku Bullying Remaja Perempuan di Malang Ditangkap, Motif Masih Diselidiki
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan, peristiwa perundungan yang dilakukan kelima remaja terjadi pada 16 Desember 2024 sekitar pukul 13.00 WIB di Jalan Pasempar, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.
"Kemudian pada Kamis 20 Februari 2025, video aksi perundungan terhadap korban viral. Kami melakukan langkah-langkah dengan mengamankan tujuh orang yang diduga melakukan perundungan tersebut. Korban inisial R, umur 15 tahun," kata Kasatreskrim.

Baca Juga
Siswi SMP di Lampung Barat jadi Korban Bullying Teman Sekolah, Polisi Turun Tangan
Abdul Rahman menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tujuh terduga pelaku perundungan tersebut, penyidik menetapkan 5 sebagai tersangka.
"Kelima anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu, yaitu, FP 16 tahun. Kemudian inisial FF 15 tahun, FA 15 tahun, KP 16 tahun, AR 13 tahun," ujar AKBP Abdul Rahman.
Barang bukti yang disita dalam kasus ini, tutur Kasatreskrim, visum et repertum korban, baju korban, dan pisau dapur yang digunakan pelaku untuk mengancam korban. Kemudian, ada rekaman video aksi perundungan yang telah beredar.
"Motif para pelaku merundung korban, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi korban maupun ABH, bahwa ini (perundungan) terjadi ketika korban R meminjam kendaraan milik FF. Kemudian mengembalikannya dalam keadaan rusak. Sehingga FF tidak terima motornya rusak step bagian belakang. Kemudian FF mengajak teman-temannya melakukan perundungan, pemukulan kepada korban R," tutur Kasatreskrim.
Dia menegaskan, proses hukum terhadap kasus perundungan ini tetap dilanjutkan. Namun para tersangka tidak ditahan. Mereka dikembalikan ke orang tua untuk dibina.
Proses hukum terhadap lima tersangka mengacu kepada Undang-undang Perlindungan Anak sehingga tidak ditahan. Sehingga, penahanan atau penjara merupakan langkah terakhir dalam hal penegakan hukum.
Editor: Kastolani Marzuki