JAKARTA, iNews.id - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kini tengah mematangkan proses rekrutmen guru, peserta didik, serta kurikulum Sekolah Rakyat yang akan segera dibuka pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Hal ini usai diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 terkait optimalisasi pengentasan kemiskinan ekstrem.

Baca Juga
Siapa Saja Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina?
"Inpres No 8 tahun 2025 sudah keluar, yang menjadi pedoman kita. Dan didalamnya tugas-tugas dari Kemendikdasmen maupun Kemensos juga sudah jelas," ucap Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menambahkan, kehadiran pihaknya sekaligus mendetailkan apa-apa saja yang menjadi tugas dari Kemensos maupun Kemendikdasmen, termasuk dalam proses rekrutmen guru, kurikulum, dan peserta didik.

Baca Juga
Prabowo Ratas dengan Menteri, Bahas Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat
Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menuturkan, dalam proses rekrutmen guru pada Sekolah Rakyat akan melalui kontrak kerja individu.
"Guru yang dikontrak tidak terikat ASN, dan memang dikontrak untuk mengajar disitu (Sekolah Rakyat), kata Mu'ti.

Baca Juga
Prabowo Targetkan 200 Sekolah Rakyat Berasrama Dibangun Tahun Ini | News Flash
Terkait kualifikasi guru untuk mengajar di Sekolah Rakyat, Mu'ti menyebut pihaknya akan menyertakan kualifikasi guru telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Yang pertama, dia harus full time, harus disitu, dan harus disampaikan di awal. Guru-guru ini juga nantinya akan bisa mengajar lebih dari satu mata pelajaran," ucapnya.

Baca Juga