Kenapa Malam Nisfu Syaban Itu Istimewa? Begini Penjelasan dan Sejarahnya

5 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id - Kenapa Malam Nisfu Syaban itu istimewa menarik diulas. Malam Nisfu Syaban ini diperingati setiap tanggal 15 Syaban dalam kalender Islam.

Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia yang disusun Kemenag, malam Nisfu Syaban 2025 atau 1446 H jatuh pada Kamis, 13 Februari 2025. Sedangkan Nisfu Syaban atau tanggal 15 Bulan Syaban jatuh pada tanggal 14 Februari 2025.

7 Amalan Nisfu Syaban bagi Umat Islam, Waktu Mustajab Berdoa

Baca Juga

7 Amalan Nisfu Syaban bagi Umat Islam, Waktu Mustajab Berdoa

Dalam buku Malam Nisfu Sya'ban karya Hanif Luthfi, Nisfu Syaban berasal dari dua kata yakni nisfu yang artinya setengah dan syaban artinya Bulan Syaban.

Karena istimewanya malam Nisfu Syaban, sejumlah ulama pun merekomendasikan umat Islam untuk menghidupkan malam tersebut dengan mengerjakan amalan-amalan saleh, seperti membaca Surat Yasin, shalat sunnah mutlak atau shalat tasbih maupun sholat taubat, berdzikir, membaca doa, dan puasa nisfu Syaban pada keesokan harinya. 

Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Baca Juga

Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat dan Keutamaannya

Salah satunya ulama salaf, Ibnu Al Jauzi. Dalam Kitab At tabshirah, Ibnu Al Jauzi menyebutkan " Wahai para hamba Allah, sesungguhnya malam kalian ini (malam nisfu syaban itu mulia, hebat sifatnya, Allah yaththali'u terhadap hamba-nya untuk mengampuni mereka kecuali orang yang inkar terhadap-Nya".

Direktur Aswaja Center PWNU Jatim, KH Ma'ruf Khozin dalam buku kecilnya Mana Dalil Nisfu Syaban menjelaskan, pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama. 

Di antara keistimewaan Surat Yasin, sebagaimana menurut sebagian para ulama, adalah dibaca pada malam Nishfu Syaban sebanyak 3 kali. Yang pertama dengan niat meminta panjang umur, kedua niat terhindar dari bencana dan ketiga niat agar tidak bergantung kepada orang lain”. (Fathu al-Malik al-Majíd, 19).

Kenapa Malam Nisfu Syaban Itu Istimewa

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam penuh barokah bagi umat Islam. Disebutkan dalam hadits bahwa di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampun, dilaporkannya amal tahunan, penetapan takdir, dan pemberian rezeki.

Karena itu, Muslim dianjurkan menghidupkan malam nisfu syaban dengan mengerjakan amalan ibadah seperti membaca Surat Yasin, shalat tasbih, membaca dzikir, berdoa dan puasa nisfu Syaban pada keesokan harinya. 

Dalil Nisfu Syaban disebutkan dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rezeki maka Aku akan memberinya rezeki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. “

1. Dilaporkan Amal Tahunan

"Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, ia bertanya kepada Rasulullah : "Wahai Rasulullah , saya tidak menjumpai Engkau berpuasa di bulan-bulan yang lain sebagaimana Engkau berpuasa di bulan Sya'ban. Rasulullah menjawab: "Sya'ban adalah bulan yang dilupakan oleh orang-orang antara bulan Rajab dan Ramadlan. Bulan Sya'ban adalah bulan laporan amal kepada Allah. Maka saya senang amal saya dilaporkan sementara saya dalam kondisi berpuasa" (HR Nasai No 2356, Ahmad No 21753 dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. Baca Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya al-Hafidz Ibnu Hajar, VI/238. Ibnu Hajar juga menilainya sahih)

2. Catatan Ajal

Sya’ban bukan sekedar laporan amal tiap tahunan, namun juga catatan ajal: “Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah berpuasa bulan Sya’ban, secara keseluruhan. Saya bertanya: Apakah bulan yang paling Engkau cintai untuk berpuasa adalah Sya’ban? Nabi menjawab: Sesungguhnya Allah lmencatat kematian tiap seseorang di tahun tersebut (saat bulan Sya’ban). Dan aku senang saat ajal menjemputku, aku dalam keadaan berpuasa” (HR Abu Ya’la, di dalamnya ada Muslim bin Khalid Az-Zanji, ia dinilai dlaif dan ada yang menilainya sebagai perawi terpercaya1. Al-Bushiri menilai hasan)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |