Kronologi Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo asal Jabar Hilang 10 Tahun, Pamit ke Warnet

7 hours ago 1

BANDUNG, iNews.id – Keluarga Fidya Kamalindah, atlet taekwondo nasional asal Kota Bandung, Jawa Barat yang hilang misterius selama 10 tahun berharap ada kabar baik dari anaknya. Fidya diketahui hilang dari rumah sejak November 2015. 

Kronologi hilangnya Fidya berawal saat perempuan cantik itu izin ke orang tuanya pergi ke warnet. Namun sejak saat itu, sampai saat ini, Fidya hilang misterius bak ditelan Bumi. Informasi warga menyebutkan Fidya dibawa seorang lelaki. Infomasi juga menyebutkan, saat ini Fidya telah menikah dengan pria tersebut tanpa meminta izin atau restu dari orang tuanya.

Viral Fidya Kamalindah Atlet Tekwondo Nasional asal Bandung Hilang 10 Tahun

Baca Juga

Viral Fidya Kamalindah Atlet Tekwondo Nasional asal Bandung Hilang 10 Tahun

Pasangan suami istri Hindarto dan Khodijah Dede Indriany, ayah dan ibu Fiya mengatakan, Fidya kelahiran 1995. Saat hilang pada 2015, Fidya masih berusia 19 tahun. Jadi, saat ini Fidya berusia 29 tahun.

Fidya merupakan atlet taekwondo berprestasi yang menjuarai berbagai kejuaraan, seperti Porda XI 2010 dan PON. Bahkan Fidya merupakan atlet nasional taekwondo.

Rombongan Siswa SMP 7 Mojokerto Terseret Arus di Pantai Drini Gunungkidul, 4 Orang Hilang

Baca Juga

Rombongan Siswa SMP 7 Mojokerto Terseret Arus di Pantai Drini Gunungkidul, 4 Orang Hilang

"Sebelum menghilang, Fidya meminta izin nge-print (sejumlah dokumen) di salah satu warnet pada 26 November 2015. Dia pergi sejak pukul 09.00 pagi dan pukul 13.00 WIB tak kunjung pulang," kata Hindarto.

Karena khawatir Hindarto lekas menyusul ke warnet tempat Fidya menge-print sejumlah dokumen. Namun Fidya tidak ada di sana.

"Dihubungi ngga bisa. Ke warnet ngga ada," kata Hindarto ditemui wartawan di rumahnya, di Perumahan Riung Permai, RT 11 RW 09, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (12/3/2025).

Upaya pencarian Fidya, ujar Hindarto, terus dilakukan, baik itu secara langsung atau via telefon. Namun hingga sore menjelang petang, Fidya tidak kunjung pulang. Nomor handphone (HP) Fidya pun sudah tidak aktif.

Lantaran Fidya tak kunjung ditemukan, Hindarto melapor ke ketua RW setempat. Dia disarankan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Hindarto menuruti saran tersebut dan bergegas ke markas polisi terdekat.

"(laporan) enggak diterima (oleh polisi) karena bilangnya (Fidya) sudah dewasa. Cuma dikasih saran sabar aja pak nanti juga pulang, sudah dewasa," ujarnya.

Walaupun laporannya ditolak, Hindarto tak menyerah. Dia berusaha mencari putri sulungnya itu tanpa bantuan polisi. Akhirnya pada 3 Desember 2015, Hindarto dan istri Khodijah menemukan sejumlah catatan nomor telepon.

"Satu diantaranya berhasil tersambung dan terdengar suara seorang pria. Saya menanyakan keberadaan anak saya dan meminta lelaki itu agar datang ke rumahnya," tutur Hindarto.

Karena panik dan emosi, Hindarto mengancam membawa masalah ini ke ranah hukum. Pria tersebut akhirnya datang namun tanpa Fidya.

Kepada Hindarto, pria itu berpura-pura tidak tahu saat ditanya keberadaan Fidya. Pria tersebut, menyebut Hindarto asal tuduh. "Saya bilang aja saya bukan nuduh, tapi sudah lapor polisi," ucapnya.

Akhirnya pria tersebut mengaku dan memberitahu Hindarto bahwa Fidya berada di sebuah asrama putri di kawasan Cicaheum dan akhir bulan, baru bisa pulang.

Hindarto menolak. Dia mendesak agar Fidya diantar pulang ke rumah malam itu juga. Sang pria pun akhirnya berjanji membawa pulang Fidya.

Namun pria yang diduga pelaku itu tak menempati janji. Pria tersebut tidak membawa pulang Fidya ke rumahnya. Akhirnya, Hindarto memutuskan melapor ke Polda Jabar.

Heboh Gafatar

Hindarto mengatakan, pada Januari 2016, heboh kasus penculikan yang didalangi oleh Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Saat itu banyak orang tua yang kehilangan anak karena mengikuti Gafatar yang mengajarkan aliran sesat kepada pengikutnya.

Laporan Hindarto ke Polda Jabar terkait hilangnya Fidya pun diterima. Tapi setelah hampir satu bulan menunggu, Hindarto belum juga mendapatkan kabar tentang keberadaan anaknya.

Akhirnya, Hindarto memutuskan mencari terduga pelaku sendirian. "Mungkin karena tahu kami lapor polisi, pelaku menghilang. Kami dapat info waktu itu ada di Rancaekek. Tapi dia sudah hilang pas kami mau ke sana," kata Hindarto.

Editor: Kastolani Marzuki

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |