Logam Tanah Jarang Ukraina Dikuasai AS? Fakta di Balik Kesepakatan Strategis

3 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id – Isu seputar logam tanah jarang Ukraina dikuasai Amerika Serikat (AS) mencuat setelah ditandatanganinya kesepakatan strategis antara kedua negara.  Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada Rabu (30/4/2025) setelah sempat diwarnai drama antara Ukraina dengan AS, termasuk cekcok antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Donald Trump di Gedung Putih pada awal Maret lalu yang berujung pengusiran.

Amerika Serikat dan Ukraina menyepakati pembentukan lembaga Dana Investasi Rekonstruksi AS–Ukraina, sebuah inisiatif yang menyertakan kerja sama eksplorasi dalam bidang mineral kritis, termasuk logam tanah jarang.

Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah

Baca Juga

Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah

Langkah ini disebut sebagai upaya membangun kembali Ukraina pasca-perang. Namun di balik kesepakatan itu tersimpan kepentingan geopolitik dan ekonomi besar, terutama dari pihak Amerika Serikat.

Apa Itu Logam Tanah Jarang dan Mengapa Penting?

Logam tanah jarang merujuk pada 17 unsur kimia yang sangat dibutuhkan dalam berbagai teknologi canggih. Di antaranya adalah neodymium, cerium, dan lantanum, yang digunakan dalam pembuatan magnet kuat, kendaraan listrik, turbin angin, sistem pertahanan, ponsel pintar, dan bahkan rudal berpemandu.

Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Anggap Cuma Permainan

Baca Juga

Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Anggap Cuma Permainan

Dengan semakin terbatasnya pasokan global dan tingginya permintaan, logam tanah jarang kini menjadi komoditas strategis. Sebelumnya, Amerika Serikat sangat bergantung pada China sebagai pemasok utama, namun perang dagang membuat AS mencari alternatif, termasuk Ukraina.

Potensi Logam Tanah Jarang Ukraina

Ukraina bukan hanya negara agraris. Negara ini menyimpan cadangan besar logam tanah jarang dan mineral kritis lainnya, termasuk litium, titanium, uranium, skandium, dan mangan. Menurut Kementerian Perekonomian Ukraina, setidaknya ada 22 dari 34 mineral kritis versi Uni Eropa yang tersedia di wilayah Ukraina.

Gencatan Senjata Paskah Kacau, Rusia dan Ukraina Saling Gempur hingga Ribuan Kali

Baca Juga

Gencatan Senjata Paskah Kacau, Rusia dan Ukraina Saling Gempur hingga Ribuan Kali

Beberapa di antaranya, seperti neodymium dan cerium, ditemukan dalam jumlah besar dan sangat dibutuhkan dalam industri hijau serta pertahanan.

Namun, Presiden Volodymyr Zelensky juga mengungkap bahwa sebagian cadangan logam tanah jarang Ukraina kini dikuasai oleh Rusia sejak invasi tahun 2022.

Waduh! Ukraina Harus Relakan Wilayahnya Direbut Rusia untuk Sepakati Perjanjian Damai

Baca Juga

Waduh! Ukraina Harus Relakan Wilayahnya Direbut Rusia untuk Sepakati Perjanjian Damai

Kesepakatan AS-Ukraina: Siapa Menguasai Apa?

Kesepakatan terbaru antara AS dan Ukraina menimbulkan pertanyaan publik, apakah logam tanah jarang Ukraina kini dikuasai Amerika Serikat?

Presiden AS saat ini, Donald Trump, menyatakan keinginannya agar Ukraina memasok logam tanah jarang ke AS sebagai imbalan atas bantuan keuangan dan militer. Walau belum dijelaskan secara detail jenis dan volume logam yang disepakati, keinginan Trump ini menegaskan pentingnya peran Ukraina sebagai alternatif pemasok mineral strategis bagi AS.

Negara Penerima Bantuan USAID Terbanyak 2023, Ukraina Nomor 1 Rp20 Triliun

Baca Juga

Negara Penerima Bantuan USAID Terbanyak 2023, Ukraina Nomor 1 Rp20 Triliun

Namun, Menteri Perekonomian Ukraina, Yulia Svyrydenko, menegaskan bahwa kesepakatan tersebut tidak serta merta memberikan kendali penuh kepada Amerika Serikat atas sumber daya alam Ukraina. 

Kepemilikan tetap berada di tangan pemerintah Ukraina, dan keputusan ekstraksi tetap akan ditentukan oleh Kiev.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |