JAKARTA, iNews.id - Kemacetan parah yang terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Kamis (17/4/2025) berdampak terhadap pendapatan sopir angkot. Mereka tidak bisa mencari nafkah karena memang jalanan tidak bisa dilalui.
Salah satu sopir angkot 01 jurusan Pulogebang-Tanjung Priok, Mustain (53), mengaku kemacetan di Jakarta Utara sebenarnya sudah terjadi sejak Senin (14/4/2025) lalu. Namun, kemacetan mencapai puncaknya pada Kamis.

Baca Juga
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
"Ya kalau setahu saya sih mulai ya dari hari Senin udah mulai macet, mulai macet parah itu hari Rabu sampe malam Kamis," kata Mustain di Jalan Raya Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).
Dia mengaku sudah keluar dari rumah untuk mencari nafkah sejak pukul 06.00 WIB. Namun karena mengetahui kemacetan sudah terjadi sejak Rabu malam, pagi itu dia mencoba mencari informasi terkait kondisi lalu lintas.

Baca Juga
Tanjung Priok Masih Macet Parah, Kereta Terjebak Tak Bisa Melintas
Dia pun mendapat informasi kemacetan belum terurai. Sehingga dia menunda menarik angkot hingga pukul 13.00 WIB, akan tetapi kemacetan makin parah.
Karena tidak memungkinkan untuk narik, Mustain terpaksa kehilangan pendapatannya hari itu. Dia juga pusing karena harus memikirkan untuk membayar cicilan kendaraan.

Baca Juga