WASHINGTON, iNews.id - Konflik antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky semakin meruncing. Trump merespons tantangan Zelensky dengan menyebutnya sebagai diktator.
Pernyataan singkat itu disampaikan Trump di akun media sosial, Truth Social, beberapa jam setelah Zelensky menuduhnya menyebarkan informasi hoaks dari Rusia.

Baca Juga
Panas! Zelensky Tak Terima Popularitasnya Disebut Hanya 4 Persen, Tantang Balik Trump
Perseturuan bermula karena tak ada satu pun pejabat Ukraina yang diundang dalam pertemuan pejabat AS dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/2/2025). Zelensky mengungkapkan keberatannya soal pertemuan itu, padahal juga membahas perang Ukraina.
Trump merespons keberatan Zelensky itu dengan menyinggung soal popularitasnya yang sangat rendah yakni hanya 4 persen. Selain itu Trump mempertanyakan kenapa Zelensky tak menggelar pemilihan presiden (pilpres), meski masa jabatannya telah berakhir pada Mei 2024.
Zelensky lalu membalas dengan menyebutkan, informasi 4 persen yang didapat Trump adalah salah atau disinformasi yang berasal dari Rusia.

Baca Juga
Nah, Trump Salahkan Ukraina karena Nekat Perang Lawan Rusia
Dalam pernyataannya, Zelensky menyebut popularitasnya berdasarkan survei terbaru adalah 56 persen. Dia mengatakan, jika pilpres digelar saat ini, dia akan memenangkannya.
Zelensky juga menantang Trump untuk membuktikan pernyataannya soal 4 persen.
Perseturuan tampaknya melebar. Zelensky mendapat pembelaan dari Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menyebut komentar Trump salah dan berbahaya.

Baca Juga
Mengapa Trump dan Putin Pilih Arab Saudi Tempat Negosiasi Damai?
Editor: Anton Suhartono