TEL AVIV, iNews.id - Mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Giora Eiland mengakui Hamas sebagai pemenang perang yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Sebaliknya, Israel gagal mencapai tujuan perangnya setelah 471 hari.
"Perang ini merupakan kegagalan Israel yang membawa bencana di Gaza," kata Eiland, kepada surat kabar Israel, Maariv, dikutip Selasa (21/1/2025).
Baca Juga
Syahdunya Suasana Malam Pertama di Gaza Pasca-Gencatan Senjata: Tenang, Tak Ada Suara Rudal
Israel, lanjut mantan jenderal tersebut, bukan hanya gagal mencapai tujuan perangnya di Gaza, tapi juga tetap berkuasa. Peran penting Hamas tak bisa dipungkiri tetap signifikan di Gaza, bahkan mungkin Tepi Barat.
Pria yang memimpin Dewan Keamanan Nasional Israel pada periode 2004 hingga 2006 itu menambahkan, kesepakatan gencatan senjata yang berlaku efektif pada Minggu (19/1/2025) pukul 11.15 waktu setempat juga tidak mencegah Hamas untuk bisa mempersenjatai kembali. Namun perlawanan Hamas bisa menjadi bumerang bagi keberlanjutan gencatan senjata.
Baca Juga
Menteri Radikal Israel Ben Gvir Mundur: Gencatan Senjata adalah Kemenangan bagi Hamas
"Jika Hamas maju melawan Israel akan melanggar perjanjian," ujarnya.
Eiland merupakan sosok di balik misi Rencana Jenderal. Isinya menyerukan blokade terhadap Gaza Utara serta pengusiran paksa warga Palestina dari wilayah tersebut sebagai bagian dari perang genosida. Namun rencana itu gagal.
Baca Juga
Erdogan Peringatkan Israel Patuhi Gencatan Senjata, Puji Perlawanan Warga Palestina
Serangan Israel ke Gaza selama 471 hari menewaskan lebih dari 47.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu lebih dari 110.700 lainnya luka.