LEBAK, iNews.id - Masyarakat adat Baduy ternyata selama ini menolak bantuan dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah. Alasannya, bantuan tersebut dinilai berbenturan dengan aturan adat.
Kepala Desa Kanekes Jaro Oom di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten mengatakan, masyarakat Baduy sudah sejak lama tidak menerima bantuan dana desa (DD).
![Catat! Pengunjung Baduy Dilarang Bikin Konten TikTok hingga Terbangkan Drone](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/02/10/desa_wisata_saba_budaya_baduy.jpg)
Baca Juga
Catat! Pengunjung Baduy Dilarang Bikin Konten TikTok hingga Terbangkan Drone
"Hante, hante masuk, atu sulit dicaritakeunana (tidak, tidak masuk (dana desa ke Pemdes Kanekes), ya sulit diceritakan). Intinya, sulitnya itu karena berbenturan dengan aturan adat," ujar Jaro Oom, Kamis (13/2/2025).
Meski dana desa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, masyarakat lebih memilih untuk menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan adat dan tradisi yang sudah ada, tanpa campur tangan dana dari luar.
![Desa Adat Baduy Ditutup 3 Bulan selama Tradisi Kawalu, Wisatawan Dibatasi](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/29/masyarakat_baduy.jpg)
Baca Juga
Desa Adat Baduy Ditutup 3 Bulan selama Tradisi Kawalu, Wisatawan Dibatasi
"Kami menghargai bantuan yang diberikan, tetapi kami lebih memilih untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan kami tanpa melibatkan dana dari luar, termasuk dana desa," kata Jaro Oom.
Menurutnya, penolakan masyarakat adat Baduy melalui Desa Kanekes ini bukanlah hal baru. Desa Kenekes sudah menolak menerima dana desa sejak tahun 2017 hingga 2022.
![Warga Baduy Minta Waktu Pencoblosan Diundur Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/11/26/warga_baduy.jpg)
Baca Juga
Warga Baduy Minta Waktu Pencoblosan Diundur Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya
Penolakan DD oleh Adat Baduy bukan berarti menolak bantuan, melainkan untuk menjaga kearifan lokal yang sangat kuat. Masyarakat memilih untuk hidup mandiri tanpa ketergantungan pada dana dari luar.
"Tidak mau disulitkan dengan berbagai administrasi terkait dengan penerimaan DD yang bersumber dari pemerintah pusat," ucapnya.
![Desa di Baduy Dalam Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Suasananya Bikin Tenang](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/08/23/Desa_di_Baduy_Dalam_1.jpg)
Baca Juga
Desa di Baduy Dalam Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Suasananya Bikin Tenang
Kabid Pembinaan Kerja Sama dan Pengelolaan Keuangan Aset Desa DPMD Lebak Zamroni mengatakan, penolakan dari masyarakat Baduy ini menjadi hal yang harus dihargai dan dipahami.
Menurutnya, ada empat bantuan dana untuk Desa Adat Baduy. Pertama dana desa dari pemerintah pusat, alokasi dana desa (ADD), dana bagi hasil (DBH) dari Pemerintah Kabupaten Lebak dan bantuan Provinsi Banten.
![Infografis 1.500 Warga Suku Baduy Turun Gunung Ritual Seba](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/05/17/ritual_seba_suku_baduy_01.jpg)
Baca Juga
Infografis 1.500 Warga Suku Baduy Turun Gunung Ritual Seba
"Kami telah mengusulkan dana desa untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Desa Kenekes, namun kami menghormati keputusan masyarakat Baduy. Kami tetap akan menjaga komunikasi dan mencari solusi yang terbaik sesuai dengan keinginan masyarakat," ujar Zamroni.
Editor: Donald Karouw