GAZA, iNews.id - Media Israel mengungkap fakta mengejutkan, militer Zionis menjadikan pria Palestina berusia 80 tahun sebagai tameng hidup di Gaza. Peristiwa itu terjadi pada pada Mei 2024 di Lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Penyelidikan yang dilakukan majalah Israel +972 bekerja sama dengan The Hottest Place in Hell mengungkap, para tentara mengikat leher pria tersebut dengan bahan peledak serta mengancam akan meledakkan kepalanya.

Baca Juga
Pria AS Tembak Ayah dan Anak karena Mengira Orang Palestina, ternyata Warga Israel
Seorang perwira senior dari Brigade Nahal, Angkatan Darat Israel, yang mengikatkan tali di leher korban. Setelah itu dia memerintahkan pria itu untuk mengintai dari rumah ke rumah di Gaza.
Setelah 8 jam, tentara memerintahkan pria itu untuk melarikan diri bersama istri dari rumah mereka di Lingkungan Zeitoun, Kota Gaza. Namun batalion Israel lainnya menembak mati pasangan itu yang sedang di jalanan hingga tewas seketika.

Baca Juga
Uni Afrika Serukan Penghentian Hubungan dengan Israel sampai Berhenti Jajah Palestina
Hasil penyelidikan yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap, pasangan itu didatangi di rumah mereka oleh sekelompok tentara. Mereka diberi tahu dalam bahasa Arab tidak bisa melarikan diri ke Gaza Selatan karena pembatasan mobilitas.
Para tentara kemudian memaksa sang suami, tidak disebutkan identitasnya, untuk berjalan di depan mereka. Sementara sang istri ditahan di rumah.

Baca Juga
Pesan Tegas Hamas ke Israel: Tak Ada Cara Lain Bebaskan Sandera selain Patuhi Gencatan Senjata!
Seorang prajurit mengatakan kepada penyelidik, komandan memutuskan untuk menggunakan pria tersebut sebagai "nyamuk", merujuk pada prosedur menjadikan warga sipil Palestina sebagai tameng hidup guna melindungi pasukan Israel dari tembakan atau ledakan.
"Dia memasuki setiap rumah sebelum kami, sehingga jika ada (bahan peledak) atau militan di dalam, dia akan terkena lebih dulu dibandingkan kami," kata seorang prajurit, dalam laporan tersebut.

Baca Juga
Pakar PBB: Praktik Genosida Israel di Gaza Berpotensi Berulang di Tepi Barat dan Yerusalem
Pria itu juga tak bisa lari karena lehernya dipasangi bahan peledak. Jika dia menjauh kait pengaman akan lepas dan bom akan meledak.