Infojateng.id– Pernahkah Anda mendengar kabar bahwa memasak mi instan dengan air keran dapat menyebabkan batu ginjal? Isu ini sempat viral di media sosial dan membuat banyak orang khawatir. Namun, benarkah demikian?
Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai hal ini. Menurut beliau, batu ginjal terbentuk akibat penumpukan zat-zat kimia pembentuk kristal dalam urine, seperti asam urat, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat.Zat-zat ini sulit larut dalam urine sehingga membentuk endapan yang lama-kelamaan dapat membesar menjadi batu ginjal.
Faktor Risiko Batu Ginjal
Lantas, apa saja yang sebenarnya memicu terbentuknya batu ginjal? Dr. Aru menyebutkan beberapa faktor, di antaranya:
- Pola makan: Konsumsi makanan tinggi garam, protein hewani, dan gula dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
- Berat badan berlebih: Obesitas dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Kondisi medis tertentu: Penyakit ginjal polikistik, hiperparatiroidisme, dan gangguan metabolisme tertentu dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
- Konsumsi suplemen dan obat-obatan: Beberapa jenis suplemen dan obat-obatan dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Dehidrasi: Kurang minum air putih dapat membuat urine menjadi pekat dan meningkatkan risiko pembentukan kristal.
Air Keran dan Batu Ginjal: Benarkah Ada Kaitannya?
Kembali ke isu awal, dr. Aru menegaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara penggunaan air keran untuk memasak mi instan dan pembentukan batu ginjal. Meskipun air sadah memang mengandung mineral yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, namun hal ini tidak serta-merta menjadikan air keran sebagai penyebab utama.
Pentingnya Hidrasi
Alih-alih memfokuskan perhatian pada jenis air yang digunakan untuk memasak, dr. Aru justru menyarankan masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan cairan. “Minumlah air putih yang cukup, minimal delapan gelas per hari. Dehidrasi adalah salah satu faktor risiko utama pembentukan batu ginjal,” tegas dr. Aru.
Isu mengenai air keran dan batu ginjal perlu dilihat secara lebih rasional. Meskipun air keran memang mengandung mineral, namun bukan berarti kita harus menghindari penggunaan air keran sama sekali. Faktor-faktor lain seperti pola makan, berat badan, dan kondisi medis memiliki peran yang jauh lebih besar dalam pembentukan batu ginjal.
Pencegahan Terbaik
Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, sebaiknya kita menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur: Buah dan sayur mengandung banyak air dan serat yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.
- Batasi konsumsi makanan tinggi garam, protein hewani, dan gula: Makanan-makanan ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Jaga berat badan ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk batu ginjal.
- Konsumsi air putih yang cukup: Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda memiliki riwayat keluarga batu ginjal atau memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.