TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel mengeluarkan 1.126 surat perintah penangkapan kepada pemuda Yahudi ultra-ortodoks yang mangkir dari wajib militer.
Pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Shay Tayeb mengumumkan surat perintah penangkapan tersebut kepada parlemen pada Selasa lalu. Para pelanggar akan dipanggil dan diberi peringatan sebagai peringatan awal.
Baca Juga
Sadis! Israel Bombardir Bangunan Tempat Tinggal di Gaza Utara, 88 Orang Tewas
Namun jika masih mangkir lagi, mereka akan dipanggil lagi dan dinyatakan menghindari wajib militer. Setelah itu otoritas akan mencegah mereka ke luar negeri hingga ditangkap.
Langkah tersebut kemungkinan akan memicu perlawanan dari kelompok sayap kanan radikal pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka sejak awal menentang pemberlakuan wajib militer kepada mahasiswa Yahudi ultra-ortodoks, bahkan sempat mengancam akan keluar dari koalisi pemerintah.
Baca Juga
Netanyahu Gelar Sayembara Rp80 Miliar untuk Setiap Sandera Israel yang Ditemukan, Frustrasi?
Mahkamah Agung Israel mengubah aturan dengan mewajibkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks (Haredi) tertentu untuk menjalani dinas militer untu membatu perang di Jalur Gaza dan Lebanon. Sebelumnya mereka dikecualikan dari dinas militer.
Sejak putusan Mahkamah Agung itu diberlakukan, otoritas Israel mengirim 3.000 perintah wajib militer kepada orang-orang Yahudi ultra-ortodoks. Bahkan Menteri Pertahanan Israel yang baru, Israel Katz, pekan lalu mengatakan akan mengirim 7.000 perintah tambahan yang telah disetujui oleh pendahulunya Yoav Gallant.
Baca Juga
Setelah Tepi Barat, Menteri Radikal Israel Serukan Caplok Gaza Utara dari Palestina
Namun, Tayeb memperingatkan jumlah itu masih belum cukup untuk memenuhiu kebutuhan di medan perang. Bahkan jika jumlahnya ditambah menjad 10.000 Yahudi ultra-Ortodoks masih belum cukup.
“IDF membutuhkan tentara. Kami menyinggung angka 10.000, tetapi ini bukan angka yang stabil karena sayangnya kita ada korban,” ujarnya, dikutip dari CNN, Kamis (21/11/2024).