CAPE TOWN, iNews.id - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town, Afrika Selatan menggelar buka puasa bersama di Ruang Garuda KJRI Cape Town, 124 Rosmead Avenue, Kenilworth 7708 Cape Town, Sabtu (15/3/2025). Buka bersama berlangsung hangat dan dihadiri oleh sekitar 120 peserta.
Kegiatan ini dimanfaatkan juga untuk sosialisasi kekonsuleran dan perkenalan pejabat baru Konsul Protokol Konsuler Rally Aprianto Wangsa Atmadja dan Konsul Ekonomi Widya Christinasari kepada masyarakat Indonesia di Cape Town.

Baca Juga
3 Tips Bibir Tetap Lembap sejak Bangun Sahur hingga Berbuka Puasa
Diketahui, jumlah muslim di seluruh Afsel saat ini berkisar 1,8 persen dari jumlah penduduk yakni 63,21 juta (2023). Sementara itu, di provinsi Western Cape dengan ibu kota provinsi Cape Town, jumlah muslim berkisar 5-10 persen dari total penduduk 7,43 juta.
Perkembangan Islam di Cape Town banyak diwarnai oleh peran para ulama Nusantara Indonesia. Syekh Yusuf dari Gowa misalnya, dikenal sebagai pembawa syiar Islam pertama kali di Afrika Selatan pada Juni 1694. Dia datang ke Afsel karena diasingkan oleh pemerintah penjajah

Baca Juga
Konjen RI Cape Town Afsel Promosikan Peluang Bisnis dan Investasi di Indonesia
Selain itu, Tuan Guru dari Tidore dikenal sebagai pembangun masjid pertama di Afsel tahun 1794 yang dikenal sebagai Masjid Auwal. Masjid ini berlokasi di daerah Bokaap Cape Town dan sanpai saat ini terawat dengan baik.
Diaspora Indonesia di Afrika Selatan saat ini mencapai lebih dari 330.000 orang. Cape Town secara historis sosio-kultural memang memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia.
Dengan jumlah penduduk muslim yang relatif cukup banyak dibanding kota-kota lain di Afrika Selatan, suasana puasa Ramadhan di Cape Town lebih terlihat dan lebih hidup.
Berdasarkan data KJRI Cape Town, WNI yang menetap di kota Cape Town dan sekitarnya saat ini berjumlah 145 orang. Sebagian di antara mereka menikah dengan warga Afrika Selatan dan memiliki anak-anak berkewarganegaraan ganda.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono menyampaikan, bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan amal ibadah dan berlomba-lomba untuk kebaikan. Selain itu untuk semakin memperkuat silaturahmi, persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia di Cape Town
Konjen RI menekan pentingnya memahami ketentuan terkait kekonsuleran termasuk permasalahan anak berkewarganegaraan ganda untuk meminimalkan kemungkinan permasalahan bagi anak dan orang tuanya di masa yang akan datang.