RIYADH, iNews.id - Arab Saudi mengalami suhu dingin ekstrem mencapai minus 2 derajat Celsius di wilayah Perbatasan Utara.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengungkap suhu dingin menyelimuti sebagian besar wilayah Kerajaan dan diperkirakan akan terus berlanjut.
Baca Juga
Saudi Masih Diguyur Salju, Suhu Sebagian Wilayah Turun Jadi 2 Derajat Celsius termasuk Madinah
Para pakar cuaca memperingatkan kondisi suhu beku dan potensi embun beku di wilayah utara pekan ini.
NCM juga memperingatkan Kota Turaif akan tetap berada di bawah pengaruh massa udara dingin yang intens, dengan suhu minimum bisa turun lebih jauh, berkisar antara minus 3 derajat Celsius hingga 0.
Baca Juga
Pertama Dalam Sejarah, Salju Turun di Sebagian Besar Gurun Arab Saudi
Cuaca dingin ekstrem sangat jarang terjadi di Saudi. Pada kondisi ini, warga bisa melihat kristal es di tanaman seperti daun saat bangun tidur pada Senin (10/2/2025) pagi.
Otoritas Saudi mengumumkan mulainya rangkaian musim dingin pada 21 Desember 2024 dan berlangsung cukup panjang, diperkirakan berlangsung selama 89 hari.
Baca Juga
Masya Allah, Begini Penampakan Gurun Pasir Arab Saudi Diselimuti Salju saat Ramadhan
Masyarakat Astronomi Jeddah menyatakan, penghitungan musim dingin dimulai berdasarkan peralihan kondisi, di mana waktu malam menjadi lebih panjang daripada siang. Meski demikian, suhu ekstrem sudah melanda Saudi sejak beberapa pekan sebelum itu, termasuk turunnya salju.
Titik balik matahari musim dingin terjadi di Belahan Bumi Utara pada 21 Desember pukul 12.20 waktu Makkah. Pada hari itu, matahari bersinar langsung di atas Garis Balik Selatan, menandai dimulainya musim dingin secara astronomis di Belahan Bumi Utara dan titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Selatan.