JAKARTA, iNews.id - Niat puasa Ayyamul Bidh Syaban adalah langkah awal yang penting dalam menjalani ibadah sunnah ini. Bulan Syaban, sebagai bulan yang penuh berkah, menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan amal ibadah sebelum memasuki bulan Ramadhan yang suci.
Dengan niat yang tulus dan ikhlas, kita tidak hanya berpuasa untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang berlipat ganda.
Baca Juga
Niat Puasa Nisfu Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan, Lengkap Tata Cara dan Keutamaan
Di bulan Sya’ban, terdapat satu ibadah yang sebaiknya tidak terlewatkan. Ibadah ini juga bisa dilakukan pada bulan-bulan Hijriah lainnya, kecuali di bulan Ramadhan. Ibadah tersebut adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilaksanakan pada pertengahan setiap bulan Hijriah. Untuk puasa Ayyamul Bidh Sya’ban tahun 1446 H, pelaksanaannya dapat dilakukan mulai Rabu, 12 Februari 2025 hingga Jumat, 14 Februari 2025.
![Niat Puasa Nisfu Syaban 2025, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2023/07/02/niat_puasa_ayyamul_bidh_juli_digabung_senin_kamis.jpg)
Baca Juga
Niat Puasa Nisfu Syaban 2025, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
Berikut niat puasa Ayyamul Bidh Syaban yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber:
Niat Puasa Ayyamul Bidh Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca Juga
Niat Puasa Ganti Ramadhan Sekaligus Ayyamul Bidh di Bulan Syaban
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
![Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Puasa Syaban 2025, Arab, Latin & Artinya](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2022/03/05/ilustrasi_puasa_syaban.jpg)
Baca Juga
Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Puasa Syaban 2025, Arab, Latin & Artinya
Sebagian umat Islam menilai niat dalam ibadah tidak perlu diucapkan karena merupakan perbuatan hati. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan dalam kitabnya, Zadul Ma’ad, I/201, bahwa jika ada satu hadits dari Rasulullah dan para sahabat yang menunjukkan tentang pengucapan niat, maka mereka akan menerimanya dengan hati yang terbuka.
Beliau menegaskan bahwa tidak ada petunjuk yang lebih baik daripada petunjuk Nabi dan sahabatnya. Sebelumnya, beliau juga menjelaskan tentang tata cara shalat Nabi, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengawali shalat dengan mengucapkan "Allahu Akbar" tanpa melafalkan apapun sebelum takbir, termasuk niat.
Baca Juga
Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Syaban 2025, Teks Arab, Latin, Artinya & Keutamaan
Oleh karena itu, bagi siapa saja yang menganjurkan untuk melafalkan niat dalam wudhu, shalat, puasa, haji, dan ibadah lainnya, sebaiknya menunjukkan dalil yang mendukung. Jika ada dalil yang jelas mengenai hal tersebut, maka mereka akan mengikuti. Namun, penting untuk tidak menciptakan hal baru dalam agama yang tidak memiliki dasar dari Nabi. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, "Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak" (HR. Muslim).
Editor: Komaruddin Bagja