Ning Nawal Arafah Yasin Resmi Dilantik Sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu Jawa Tengah

3 weeks ago 18
Portal Liputan Live Sekarang Cermat

Jakarta, Infojateng.id Ny. Hj. Nawal Arafah Yasin, M.S.I, resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) serta Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2025-2030. Pelantikan berlangsung serentak bersama 34 Ketua TP PKK provinsi se-Indonesia.

Ning Nawal Yasin menggantikan Ny. Yushinta Dewi Nana Sudjana, istri mantan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Prosesi pelantikan dipimpin oleh Ketua Umum TP PKK Nasional dan Ketua Umum Tim Pembina Posyandu Nasional, Ny. Tri Tito Karnavian, pada Rabu (20/2/2025) pukul 16.30 WIB di Gedung Danareksa, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14, Gambir, Jakarta.

Dalam prosesi tersebut, satu per satu Ketua TP PKK provinsi, termasuk Nawal Yasin, naik ke panggung dan berdiri berdampingan dengan Ketua TP PKK lainnya, seperti Arumi Bachsin dari Jawa Timur. Setelah pelantikan, mereka menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Komitmen dan Harapan

Usai pelantikan, Nawal Yasin yang juga istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menegaskan bahwa peran TP PKK dari pusat hingga daerah sangat besar dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga dan pembangunan bangsa.

“PKK memiliki andil dalam berbagai program nasional, seperti pemberantasan buta huruf, pengendalian penduduk melalui KB, peningkatan kualitas pendidikan, penurunan angka kemiskinan ekstrem, serta pencegahan dan penanganan berbagai permasalahan sosial, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan orang, dan stunting,” ujarnya.

Menurutnya, Tim Penggerak PKK Jawa Tengah selama ini dikenal berprestasi dengan berbagai penghargaan di tingkat nasional. Beragam program inovatif juga telah dilaksanakan, seperti PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital), AKU HATINYA PKK (Gerakan Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri, Indah, dan Nyaman), serta kampanye pencegahan perkawinan anak melalui program “JO KAWIN BOCAH”.

Untuk melanjutkan program-program unggulan tersebut, Nawal Yasin berharap adanya dukungan penuh dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, serta kerja sama lintas sektor, baik dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, swasta, organisasi masyarakat, media, hingga NGO dalam dan luar negeri.

Tantangan ke Depan

Nawal Yasin mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga tidak mampu. Beberapa isu krusial yang menjadi perhatian antara lain kemiskinan ekstrem, kematian ibu dan anak, stunting, perkawinan anak, kekerasan dalam rumah tangga, serta ketahanan pangan akibat perubahan iklim.

Berdasarkan data Komnas Perempuan 2024, Jawa Tengah mencatat 43.280 kasus kekerasan terhadap perempuan, tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Sementara itu, kasus perkawinan anak meski mengalami penurunan dari 13.595 kasus pada 2021 menjadi 7.903 kasus pada 2024, tetap menjadi perhatian utama. Prevalensi stunting di Jawa Tengah juga masih tinggi, yakni 20,7 persen, meskipun lebih rendah dari angka nasional yang mencapai 22,5 persen.

“Saya bertekad menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan Peraturan Presiden No. 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Dengan kerja sama seluruh pihak, saya optimis cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud,” tegasnya.

Sebagai penutup, Nawal Yasin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ny. Yushinta Dewi Nana Sudjana beserta jajaran pengurus sebelumnya atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjalankan program TP PKK dan Posyandu di JawaTengah. (one/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |